Hukum Kriminal

Belum Diketahui Identitasnya, Polisi Sebar Informasi Soal Penemuan Jenazah yang Membusuk di Kebun Kopi Bawen

IMG 20240731 WA0086

KAB.SEMARANG, MANTRANEWS – Seorang jenazah berjenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak dengan keadaan sudah membusuk di kebun kopi milik PTPN 1 Regional 3 Kebun Getas Afdeling Asinan Blok Gembol, Lingkungan Blondo di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, pada Selasa (30/7).

Namun demikian, sampai saat ini jenazah tersebut belum diketahui identitasnya, lantaran saat ditemukan tidak ada kartu identitas ditemukan disekitar jenazah itu ditemukan di kebun kopi yang ada di Bawen itu.

Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto terpisah menjelaskan, bahwa keberadaan jenazah yang sudah dalam kondisi membusuk itu pertama kalinya ditemukan oleh saksi sekaligus pegawai PTPN Regional 1, yakni Abdul Rosyid (45) warga Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang yang hendak memetik kopi.

“Saksi ini hendak memetik kopi di sekitar lokasi kejadian (TKP) namun ia mencium bau yang sangat menyengat, bau itu bau busuk, karena penasaran, saksi ini mencari sumber penyebab bau yang tidak sedap itu,” kata AKBP Ike Yulianto, didampingi Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP M Aditya Perdana, Rabu (31/7).

Setelah dicari sumber penyebab bau yang menyengat itu, Abdul Rosyid kaget saat menemukan sumber dari bau busuk itu yang ternyata dari jenazah berjenis kelamin laki-laki yang sudah masuk ditahap pembusukan.

“Karena kaget melihat jenazah yang membusuk dengan kondisi kulit sudah menghitam ini, saksi kemudian berlari dan menyampaikan apa yang ia temukan di kebun kopi itu kepada rekannya yang kebetulan saat itu berada di lokasi yang sama untuk memetik kopi, yakni Yudho Utomo (25),” imbuhnya.

Dari hasil olah kejadian penemuan jenazah itu, disampaikannya bahwa jenazah itu merupakan jenazah seorang pria yang diperkirakan berusia 40 tahun dengan tinggi badan mencapai 170 cm.

“Jenazah sudah diperiksa oleh dokter dari Puskesmas Bawen didampingi oleh Unit Inafis Polres Semarang, disampaikannya jika jenazah ini sudah meninggal dunia selama kurang lebih 10 hari. Bahkan, dari pemeriksaan fisik di tubuh jenazah tanpa identitas ini tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan,” bebernya.

Tidak ditemukannya tanda kekerasan ini, juga dijelaskan oleh AKBP Ike bisa dilihat dari kondisi baju yang dikenakan korban sebelum meninggal dunia di kebun kopi yang ada di Bawen itu.

“Pakaian yang dikenakan jenazah ini semuanya masih dalam keadaan rapi, tidak ada yang sobek sama sekali. Dan kondisi jenazah saat ditemukan, ini menggunakan pakaian kaos berwarna hijau tosca bertuliskan merek Greenlight, lalu mengenakan celana panjang jeans warna hitam, dan sandal jepit berwarna biru tua bertuliskan Indomaret,” terangnya.

AKBP Ike juga menyebutkan, bahwa disekitar lokasi jenazah itu ditemukan ada beberapa barang yang diduga milik korban atau jenazah itu.

“Diantaranya ada tas punggung berwarna hitam merek Alto, dua buah botol mineral dengan isi 1,5 liter dimana air didalam botol air minum mineral itu masih setengah dan berwarna keruh. Serta ada dua botol kecil racun tikus yang sudah kosong bermerek Temix juga ditemukan di sekitar jenazah itu berada,” jelas Kapolres Semarang itu.

Ditambahkannya, isi tas punggung yang diduga milik jenazah laki-laki itu setelah diperiksa oleh Unit Inafis Polres Semarang ditemukan sebuah sarung motif kotak-kotak berwarna cokelat, jaket jumper warna hitam merek Design and Fashion, celana jeans warna biru merek Wrangler, gunting, pemotong kuku, minyak kayu putih, charger handphone merek Real Me, dan ada uang tunai senilai Rp 360 ribu.

“Di tas itu juga ditemukan kaos merek Hurley, lalu ada satu botol obat tikus cair merek Temix dalam keadaan utuh, tiga bungkus obat tikus bubuk merek Temix, juga ditemukan dalam keadaan utuh,” katanya.

Untuk itu, karena di sekitar jenazah tidak ditemukan handphone bahkan kartu identitas atau dompet milik korban, Kapolres Semarang itu menghimbau kepada warga Kabupaten Semarang maupun sekitarnya yang mengenali korban dengan ciri-ciri tersebut, bisa dapat langsung dikonfirmasi di Polres Semarang.

“Bisa ke kami di Polres Semarang atau langsung dikonfirmasi di Polsek Bawen, hal ini mengingat korban sudah meninggal dunia selama lebih dari 10 hari, maka dengan adanya kesadaran warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri tersebut, dapat membantu Polres Semarang untuk mengetahui identitas sekaligus penyebab kematian korban,” pungkasnya.(Hes – Mantranews)

Exit mobile version