Jepara, Mantranews.id – Dua nelayan asal Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara dilaporkan hilang kontak di perairan Bayuran setelah berangkat melaut pada Rabu (17/7) sekitar pukul 03.00 dini hari. Dua nelayan tersebut adalah Paidi (37) warga Tubanan RT 7 RW 5, dan Pairan (45) warga Tubanan RT 1 RW 6.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menyampaikan bahwa survivor berangkat dari Pantai Bayuran dengan menggunakan perahu kecil dengan nama Lambung *CAH BAGOS* pada hari Rabu, 17 Juli 2024 Pukul 03.00 WIB dan dalam kondisi normal biasanya kembali pukul 09.00 WIB. Akan tetapi sampai dengan saat ini, kata dia, dua survivor belum diketahui keberadaannya dan masih dalam pencarian oleh nelayan sekitar.
“Mereka melaut di jarak sekitar 10 mil dari bibir Pantai Bayuran. Tapi sampai sore mereka tidak kunjung kembali,” ujar Arwin di Jepara, Kamis (18/7).
Arwin mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengidentifikasi secara pasti posisi terakhir kapal yang dikendarai dua nelayan tersebut. Pihaknya menduga, sinyal di posisi 10 mil dari bibir Pantai Bayuran diprediksi sudah sulit terjangkau.
“Saat ini masih dilakukan pencarian oleh personel dan nelayan sekitar. Ada 28 personel yang terlibat, terdiri dari BPBD Jepara 3 personel, TNI/polri 2 personel, Jepara rescue 5 personel, BAGANA 4 personel, KRJ 3 personel, PMI Kabupaten Jepara 2 personel, Sabana 5 personel, dan Basarnas 4 personel,” ujar.
Hingga berita ini ditayangkan, BPBD Jepara dan sejumlah organisasi relawan lainnya sedang melakukan pencarian. Titik awal pencarian dimulai dari Pantai Bayuran dan menyisir di sekitar kawasan perairan PLTU.
“Tapi kami belum bisa mengidentifikasi secara pasti. Karena saat ini tim sedang menyisir dan masih berada di tengah. Belum minggir. Kalau sudah minggir, mungkin kita bisa mengidentifikasi penyebab dan mungkin melacak sinyal kapal,” tuturnya. (tom/ika)