SALATIGA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut penjualan produk ilegal di dalam negeri hampir menguasai market share (persentase total penjualan). Bahkan persentase sudah di atas 30 persen.
“Produk ilegal menjadi musuh kita bersama. Kalau produk ilegal menguasai market share, kita (pelaku usaha) akan kolaps. Oleh karena itu, kami memutuskan membentuk satgas untuk penindakan produk-produk ilegal,” kata Zulkifli Hasan saat menyampaikan sambutan pelepasan ekspor produk alas kaki di PT SCI Salatiga, Jumat (26/7).
Mendag menjelaskan, satgas penindakan produk ilegal terdiri dari beberapa instansi. Diantaranya, kepolisian, kejaksaan dan kementerian terkait. Adapun sasaran penindakan adalah importir nakal yang diduga mengimpor produk secara ilegal.
“Sasarannya (satgas) yaitu importir-importir yang nakal, distributor-distributor nakal. Selain itu, sudah tentu ada oknum. Jadi bukan pengecernya,” katanya.
Menurutnya, sasaran dari penindakan produk ilegal pada importir nakal karena mereka yang menjadi penyebab masuknya barang ilegal ke dalam negeri. Penindakan dilakukan karena produk ilegal sangat merugikan negara lantaran masuk ke Indonesia tanpa membayar pajak.
“Kami minta dukungan dari kepolisian dan semua pihak dalam upaya penindakan produk ilegal,” tegasnya.
Terkait ekspor, Zulkifli Hasan menyatakan, bahwa selama 50 bulan belakangan ekspor produk dalam negeri ke puluhan negara mengalami surplus. Kementerian Perdagangan akan terus mendorong peningkatan kuantitas semua produk yang diekspor, termasuk alas kaki.
“Kita inten melakukan diplomasi-diplomasi dengan negara tujuan ekspor seperti di negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Mudahan langkah dan upaya yang kami lakukan bisa meningkatkan ekspor,” ucapnya. (ang)