KAB.SEMARANG, Mantranews.id – Bantuan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Semarang tahun 2024 terus dibagikan kepada warga di wilayah tersebut, usai Dinas Sosial (Dinsos) yang menyalurkan bantuan itu, kini giliran Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang.
Sebelumnya, bantuan yang bersumber dari DBHCHT Kabupaten Semarang 2024 ini telah dibagikan kepada 2.400 warga dari kategori miskin dan kategori petani serta buruh tembakau dengan total anggaran Rp 28,8 miliar.
“Dan kali ini sebanyak 24 kelompok tani (poktan) yang tersebar di wilayah Kabupaten Semarang ini menerima bantuan kendaraan bermotor (ranmor) roda tiga dimana dananya bersumber dari DBHCHT Kabupaten Semarang tahun 2024,” kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, Kamis (1/8).
Lebih rinci, pihaknya menyampaikan jika Pemkab Semarang mewanti-wanti kepada para poktan ini untuk tidak menjual ranmor bantuan itu, termasuknya dipindahtangankan.
“Kami meminta supaya ranmor ini jangan dipindahtangankan, apalagi dijual. Karena, banyak sekali poktan yang mengajukan bantuan serupa namun realisasinya terbatas. Sehingga kami minta dirawat dengan baik bantuannya dan digunakan bersama-sama anggota lainnya dengan adil,” ujarnya.
Ngesti Nugraha juga menambahkan, bahwa dengan adanya bantuan ranmor ini diharapkan mampu membantu pekerjaan para petani yang ada di Kabupaten Semarang.
“Dimanfaatkan sebaik-baiknya, untuk melalukan percepatan proses pengangkutan hasil pertanian yang ada di masing-masing poktan,” tegasnya.
“Semoga bisa terbantu dengan adanya bantuan alat ini, sebagai media pengangkut hasil panen yang ada. Dengan demikian, beban petani ini bisa sedikit berkurang, karena adanya bantuan alat-alat pertanian yang memadai,” harap Ngesti Nugraha.
Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Ey Sukarno menambahkan jika pemberian bantuan alat mesin pertanian (alsintan) itu merupakan tuntutan mekanisme pertanian dalam kondisi saat ini.
“Memang tuntutan mekanisme pertanian, sehingga dengan adanya bantuan alsintan tersebut kami nilai bisa menguntungkan para petani,” jelasnya.
Hal itu dikarenakan, untuk meningkatkan produksi pertanian, lanjutnya, yang meliputi kegiatan pra panen maupun pasca panen oleh petani.
“Karena ini merupakan sarana dan prasarana (sarpras) yang efektif membantu petani, ya alsintan ini, sehingga kami berikan bantuannya dalam bentuk alsintan yang kami bagikan ke kelompol tani yang ada,” bebernya.
Adapun ke 24 kelompok tani itu berasal dari Kecamatan Getasan, Sumowono, Bandungan, Ambarawa, Tengaran, dan Kecamatan Kaliwungu.(Hes-Mantranews)