Artikel Berita Bisnis

Hipmi Jepara Dorong Pengusaha Muda Kota Ukir Go Expor

IMG 20240803 WA0029

JEPARA, Mantranews.id – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Jepara menggelar seminar yang bertajuk ‘Pengusaha Berani Ekspor’ di Ruang Pertemuan Hotel D’Season Premier Jepara pada Sabtu (3/8). Sebanyak 130 peserta yang mengikuti seminar ini terdiri dari wilayah dalam dan luar Kabupaten Jepara.

Adapun narasumber utama pada kegiatan ini yaitu Founder Komunitas Bisa Ekspor, Julio Ekspor dan ketua Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Jepara Antonius Suhandoyo.

Pada kesempatan kali ini Julio Eskpor menyampaikan jika ekspor itu sangat penting, sebab potensi yang akan dikerjakan tidak hanya lokal saja. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 270 jiwa dengan kekuatan belinya sekitar 50 persen dari total populasi penduduk, maka perlu dilakukannya ekspor untuk meningkatkan cakupan pasar hingga ke pasar internasional.

“Empat point penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai ekspor, yaitu Produk, Buyer, Modal dan Logistik,” kata Julio saat menyampaikan materi kepada para peserta seminar.

Ia menekankan perlu menentukan produk terlebih dahulu, kemudian baru bisa menentukan target pemasaran atau pembeli. Dalam permodalan, banyak para pelaku usaha yang tidak segera memulai usahanya, disebabkan belum adanya modal.

“Modal tidak selamanya harus dari uang pribadi, bisa dari supplyer, buyer mauapun perbankan,” tambahnya.

Semua produk bisa diekspor, selagi tidak dilarang oleh pemerintah. Ada beberapa produk yang akan disekpor mempunyai aturan tertentu, maka ia menyarankan untuk mengikuti saja aturan-aturan tersebut.

Ia menyebutkan dalam mencari pasaran, bisa dilakukan dengan pencarian di google menggunakan keyword produk. Kemudian, bisa juga memanfaatkan warga Indonesia yang berada di luar negeri.

“Jualan keluar negeri paling mudah dengan menjual produk ke warga Indonesia yang berada di luar negeri. Sebanyak 9,5 juta PMI (Pekerja Migran Indonesia) berada di luar negeri, belum termasuk pelajar dan diaspora,” imbuhnya.

Kabupaten Jepara terkenal dengan industri meubelnya, maka ia berharap untuk segenap pelaku usaha dalam bidang ini untuk tidak cukup puas dengan pencapaian saat ini, melainkan dengan terus mengembangkan produk, peningkatan skill dan mesin sebagai penunjang produksi. Sebab, pasar furniture dunia tidak hanya di Indonesia, melainkan negara Vietnam dan Philipine saat ini sedang meningkatkan poin-poin tersebut.

“Selain itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah tekait regulasi sistem pemerintahan dalam mempermudah bisnis ke luar negeri. Dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian, lapangan pekerjaan semakin meluas dan memberikan multiplayer efek setelah industri tersebut berkembang disatu kota,” harapnya.

Sementara itu Ketua BPC Hipmi Jepara Zaenal Afrody menyatakan jika kegiatan ini untuk membuka pola pikir, jika di Jepara tidak hanya furniture saja yang bisa di ekspor, melainkan semua barang-barang yang ada di sekeliling kita. Ia menyebutkan jika seminar ini terbagi dua sesi, yaitu sesi penyampaian materi terkait ekspor dan sesi diskusi bersama.

“Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat, serta bisa memberikan efek positif bagi masyarakat sekitar,” kata Zaenal saat memberikan sambutan. (Aminudin – Mantranews)