KUDUS, Mantranews.id – Kabupaten Kudus mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,06 persen pada Juli 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,94. Statistisi Ahli Madya BPS Kudus, Agung Kusuma Handoko, mengungkapkan bahwa inflasi tersebut terjadi akibat kenaikan harga di berbagai kelompok pengeluaran.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pendidikan sebesar 4,66 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,45 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,09 persen; kelompok transportasi sebesar 1,74 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,72 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,24 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,23 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,68 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,14 persen,” jelas Agung di Aula BPS Kudus, Jumat(2/8).
Agung juga menjelaskan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juli 2024.
“Komoditas tersebut antara lain: beras, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, gula pasir, sigaret kretek mesin (SKM), sekolah menengah atas (SMA), bensin, mobil, kangkung, sigaret kretek tangan (SKT), bawang putih, cabai rawit, tahu mentah, daun bawang, minyak goreng, sepeda motor, tarif parkir, pisang, sekolah menengah pertama (SMP), bakso siap santap, masker, sekolah dasar, sumi-sumi, tempe, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, rekreasi, cabai merah, mie, kopi bubuk, lentog, taman pendidikan alquran, pasta gigi, apel, pemeliharaan/service, taman kanak-kanak, ayam hidup, kentang, makanan hewan peliharaan, sate, dan tarif pulsa ponsel,” ujar Agung.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y antara lain: daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, ikan bandeng, tomat, telepon seluler, mie kering instan, sawi hijau, sabun cair/cuci piring, buncis, susu fermentasi, dan kol putih/kubis.
Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Kudus, Jatmiko Muhardi Setyanto, menambahkan bahwa beberapa komoditas memberikan andil deflasi month to month (m-to-m) pada Juli 2024.
“Komoditas tersebut antara lain: bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, kol putih/kubis, jeruk, gula pasir, terong, labu siam, semangka, bawang putih, sawi hijau, dan pisang. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi m-to-m antara lain: beras, cabai rawit, emas perhiasan, mobil, taman kanak-kanak, kentang, kopi bubuk, pir, dan sepeda motor,” ucap Jatmiko.(cr2-Mantranews)