KUDUS, Mantranews.id – Pabrik Tahu Mulyo Sari yang berlokasi di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, telah berhasil mengubah limbah tahu menjadi biogas yang bermanfaat bagi warga sekitar.
Inovasi ini tidak hanya mengatasi masalah limbah tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang ekonomis.
Sejak 2014, pengelola pabrik, Suripno, telah menginisiasi proyek pengolahan limbah tahu menjadi biogas sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap dampak produksi tahu.
Proses ini dimulai dengan pembusukan limbah tahu oleh bakteri selama tiga bulan, kemudian air hasil pembusukan disaring untuk menghasilkan biogas yang siap digunakan.
“Awalnya, limbah tahu menyebabkan gangguan karena baunya. Kami mengajukan proposal ke Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) untuk mendapatkan bantuan dalam pembuatan fasilitas pengolah limbah. Mereka setuju, asalkan kami menyediakan lahan untuk proses tersebut,” ujar Suripno kepada LingkarJateng Senin (5,8).
Fasilitas pembuatan biogas tidak dikenakan biaya, namun pengelola harus menyiapkan peralatan seperti kompor sendiri. Biogas tersebut didistribusikan kepada warga sekitar melalui saluran pipa pralon dengan panjang terbatas 50 meter.
Meskipun proses produksi tahu telah mengalami penurunan, penggunaan biogas tetap memberikan manfaat bagi beberapa rumah tangga di sekitar.
“Pada awal produksi, kami dapat menyediakan biogas untuk 25 rumah. Namun, dengan berkurangnya produksi karena persaingan pasar dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), kini hanya 3 rumah yang bisa memanfaatkan biogas,” tambah Suripno.
Masyarakat pengguna biogas mengapresiasi alternatif energi ini. Mereka menyatakan bahwa biogas tidak hanya menghemat biaya tetapi juga stabil selama pabrik beroperasi.
“Saat hari libur dan pabrik tidak produksi, api dari biogas cenderung kecil. Namun, ketika produksi berjalan, api lebih besar dan lebih efisien,” kata salah seorang pengguna.
Inovasi ini menunjukkan bagaimana limbah industri bisa diubah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi komunitas lokal, mengurangi dampak lingkungan dari produksi tahu dan memberikan solusi energi yang berkelanjutan.(cr2-Mantranews)