Berita Religi Sosial Budaya

Mengenal Sumur Gandeng Bermi yang Konon Bisa Obati Penyakit Hingga Minta Jodoh

IMG 20240827 WA0138

DEMAK, Mantranews.id – Sumur Gandeng yang ada di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak kerap dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah yang mempunyai hajat atau maksud tertentu.

Seiring banyaknya wisatawan lokal maupun luar daerah yang berkunjung, kemudian Pemerintah Desa setempat menjadikan Sumur Gandeng tersebut menjadi salah satu wisata religi yang ada di Desa Wisata Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak.

Konon Sumur Gandeng dipercaya oleh masyarakat setempat dapat mengobati segala macam penyakit bahkan bisa memperlancar jodoh jika wisatawan mandi dengan air dari Sumur Gandeng itu, sehingga hal itu yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah.

Dikatakan Sumur Gandeng, lantaran di lokasi tersebut terdapat tiga sumur, diantaranya dua sumur saling berhubungan atau bergandengan sehingga membentuk seperti angka delapan, sedangkan yang satu terpisah dan dikhususkan untuk dikonsumsi.

Hawa saat memasuki kawasan Sumur Gandeng itu terasa sejuk, adem karena masih banyak rerimbunan pepohonan yang mengelilingi lokasi Sumur Gandeng.

Juru rawat Sumur Gandeng, Margono mengatakan bahwa Sumur Gandeng tersebut telah mengalami tiga kali pemugaran.

“Sumur Gandeng, mengalami pemugaran, pertama di tahun 1926, pemugaran kedua tahun 1950 dan pemugaran ketiga tahun 1954. Itu yang sudah bentuk wujud sumur,” ujar Margono saat ditemui Lingkar.

Kata Margono, sebagian masyarakat mempercayai air yang ada di Sumur Gandeng tersebut banyak khasiat dan manfaat, salah satunya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

“Sebagian masyarakat air sumur ini untuk pengobatan, untuk ruwatan, bisa juga buat konsumsi. Kalau sejak di jaman dahulu itu ya buat pengobatan. Semua (jenis penyakit). Cara pengobatan itu mandi habis mandi, lalu minum air di sumur itu,” katanya.

Tak hanya itu, konon masyarakat juga percaya bahwa sumur tersebut kerap didatangi oleh warga lokal maupun luar daerah dengan maksud mempermudah dalam mendapatkan jodoh.

“Bisa juga mempermudah jodoh, itu mitosnya warga. Sumur gandeng seperti halnya gandeng atau berpasangan. Alhamdulillah banyak yang datang dari luar desa, luar provinsi dan Alhamdulillah bisa mendapatkan jodoh,” terang Margono.

“Itu caranya ya sama, mandi ruwatan disana pada malam Jum’at Legi, Wage dan Kliwon. Malam Jum’at Wage dan Kliwon untuk ruwatan dan Legi untuk syukuran,” imbuhnya.

Margono juga menyampaikan bahwa ramainya kunjungan wisatawan ke Sumur Gandeng tersebut pada saat malam satu suro. Bahkan, kata dia, pernah ada wisatawan dari luar negeri datang ke Sumur Gandeng tersebut.

“Banyaknya dikunjungi masyarakat itu saat musim paceklik biasanya itu banyak. Tapi kebanyakan malam satu suro pada ruwatan masal. Dari Tulungagung, Solo, Cilacap, Subang, Banyuwangi. Ya Alhamdulillah juga ada dari Lampung bahkan ada dari Malaysia,” bebernya.

Menurut Margono, wisatawan yang datang ke Sumur Gandeng tersebut lantaran atas ketukan hati.

“90 persen mereka aslinya tidak tahu kalau disana ada sumur gandeng, mereka itu atas ketukan hatinya masing-masing,” ungkapnya.

Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Sumur Gandeng tersebut, kemudian Pemerintah Desa setempat menjadikan lokasi itu menjadi wisata religi.

“Makanya pemerintahan desa sini dijadikan wisata religi, ada tiga tempat di satu lokasi yaitu tenger (tempat petilasan leluhur), pepunjer (pusat persemayanan para leluhur desa), puser (pusat energi). Itu titik tiga energi. Tapi wujudnya sumur, itu juga biasa dikenal juga dengan sebutan tiga rasa,” terangnya.

Margono sedikit bercerita, konon sebelum menjadi sumur, lokasi tersebut merupakan sendang Partirtaan Jolotundo Brojosewu. Sumur tersebut, lanjutnya, juga merupakan sumur tertuanyang ada di Kabupaten Demak

“Aslinya namanya dulu itu Patirtaan Jolotundo Brojosewu. Itu nama aslinya sejak dulu sebelum jadi sumur dan masih berupa sendang. Setelah jadi sumur itu dibuat gandeng disebut sumur gandeng,” ceritanya singkat. (Han/Bas-Mantranews).