JEPARA, Mantranews.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat, berharap permasalahan anak tidak sekolah di Jepara dapat selesai tahun 2024, terutama anak-anak disabilitas berat yang belum terakomodir.
“Harapan kami bisa tuntas tahun ini. Dari program-program yang lainnya alhamdulillah sudah tuntas, seperti regrouping sekolah, tenaga pendidikan, dan kepala sekolah. Namun untuk masalah ATS ini memang belum terselesaikan, terutama anak-anak disabilitas berat yang masih banyak belum terakomodir,” ujarnya, Rabu, 14 Agustus 2024.
Anggota DPRD Jepara fraksi NasDem ini pun meminta stakeholder bisa memfasilitasi anak-anak disabilitas berat yang tidak bisa keluar rumah melalui layanan daring sehingga tetap dapat mengikuti pembelajaran.
“Bisa juga melalui PKBM, kejar paket, atau yang lainnya. Dan kami minta untuk gratis semuanya,” imbuhnya.
Pensiunan ASN di Jepara Diminta Bantu Entaskan Anak Tidak Sekolah
Diketahui, sebanyak 4.207 anak tidak sekolah di Kabupaten Jepara telah kembali ke bangku pendidikan. Maka dari itu, Nur Hidayat berharap jumlah ATS tidak bertambah.
Pihaknya juga mengharapkan para pendidik mampu menghadirkan proses pembelajaran yang menyenangkan agar terus memicu hasrat anak bersekolah.
“Tenaga pendidik saya harap terus meningkatkan kompetensi dan berproses dalam pengembangan diri,” tuturnya.
Nur Hidayat menjelaskan ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah, antara lain ekonomi dan fasilitas pendidikan, sosial budaya. Menurutnya, dalam menangani masalah anak tidak sekolah tidak cukup ditangani hanya dari pemerintah saja, melainkan butuh peran serta dukungan masyarakat.
“Kalau ATS itu faktornya adalah ekonomi, mudah mengembalikan ke sekolah. Tapi kalau faktor lain, perlu treatment khusus. Karena itulah, datanya nanti jangan hanya angka, tapi harus ada data pemilah faktor penyebabnya yang nantinya digunakan untuk menentukan pendekatan yang harus diberikan dalam mengembalikan anak ke bangku pendidikan,” terangnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Mantranews.id)