Berita Pemerintahan Peristiwa Politik

Ricuh, 18 Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah

IMG 20240822 WA0123

SEMARANG, Mantranews.id – Ribuan demonstran dari berbagai elemen masyarakat dan kampus yang ada di Kota Semarang berakhir ricuh usai berunjuk rasa menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis (22/8).

Berawal dari perobohan gerbang besi di samping Kantor DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang oleh sejumlah demonstran membuat aparat harus bertindak tegas dengan menembakan gas air mata ke udara dan menyemprotkan water canon ke arah pendemo.

Sebanyak 18 mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit. Belasan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang mengalami luka-luka dan terpaksa berhamburan mencari perlindungan. Menurut Komite Aksi Kamisan, Iqbal Alma, jumlah total korban mencapai 26 orang, dengan 18 di antaranya harus dirawat di empat rumah sakit di Kota Semarang.

Sebanyak 15 mahasiswa dirawat di RS Roemani Muhammadiyah, sementara masing-masing satu mahasiswa mendapat perawatan di RSUP Dr. Kariadi, RS Telogorejo, dan RS Hermina Pandanaran. 

“Ada satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro Semarang yang terluka akibat tembakan gas air mata. Hidungnya harus dijahit,” ujar Iqbal kepada wartawan, Kamis (22/8).

Terpisah, Kuasa Hukum Massa Aksi, Arif Syamsudin, mengatakan bahwa beberapa korban juga dibawa ke UKS SMK Negeri 4 Semarang karena mengalami sesak napas akibat terpapar gas air mata. 

Menurut Arif, aksi unjuk rasa awalnya berjalan lancar di depan Gedung DPRD Jateng. Mahasiswa berencana untuk memasuki halaman gedung, serta melakukan aksi simbolik dengan menyegel DPRD Jateng sebagai bentuk protes. Mereka juga menggelar teaterikal sidang rakyat sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan tersebut.

“Mahasiswa telah berusaha masuk secara damai, namun polisi menghadang dan melarang massa masuk gedung. Hingga akhirnya, kami berhasil masuk, tetapi salah satu dari kami ditangkap oleh polisi,” tutup Arif. (Riz/Bas-Mantranews).