Berita Hukum Kriminal Peristiwa

Suami Idap Penyakit NPD, Ibu Rumah Tangga Jadi Korban KDRT

IMG 20240805 141954

SEMARANG, Mantranews.id – Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kembali terjadi. Kali ini menimpa ibu rumah tangga bernama Soraya (36) warga Kelurahan Purwosari perbalan Kecamatan Semarang Utara.

Kekerasan tersebut terjadi secara fisik dan verbal. Usut punya usut pelaku (suami korban) mempunyai gangguan Narcissistic personality disorder (NPD). NPD sendiri merupakan gangguan mental yang pengidapnya merasa diri sendiri lebih penting dari orang lain sehingga orang lain harus mengagumi atau memujanya. Sering kali orang dengan NPD tidak sadar dirinya mengalami gangguan mental dan memperlakukan orang lain lebih buruk.

Menurut korban, kekerasan yang diterima sejak tahun 2019 an. Ia menceritakan awal mulanya suami korban terkena covid-19 dengan keluhan indra penciumannya tidak berfungsi dan tidak bisa tidur. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, suaminya didiagnosa mengidap NPD.

“Jadi setelah mengetahui hal itu saya juga tidak kaget, karena selama ini memang saya di perlakukan sangat rendah dan bodoh termasuk orang tua saya juga di perlakukan seperti itu, kalau saya ngomong apa aja tidak pernah didengarkan malah bisa-bisa saya yang kena kekerasan kalau melawan,” ujarnya, Senin (5/8).

Ia menceritakan salah satu contoh KDRT yang pernah dialaminya adalah saat pelaku menghantamkan botol parfum berukuran besar kebagian kepala korban hingga kepala korban harus menerima beberapa jahitan. 

“Kekerasan juga bukan hanya korbannya tapi anak-anak saya. Mulai dari di pukul memakai rotan di bagian kepala dan hidung. Selain kekerasan fisik juga saya mendapatkan kekerasan verbal berupa umpatan hingga makian yang tidak pantas keluar dari mulut,”ungkapnya.

Korban sendiri dengan pelaku dahulunya tinggal bersama di Kota Tegal. Maka dari itu dari pihak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Slawi tegal dengan laporan KDRT dan penelantaran anak.

“Jadi sebenarnya saya pulang ke Semarang itu dalam rangka ijin liburan sama suami saya, karena asli saya juga Semarang tapi dia tidak ikut ke sini. Dan setelah saya pikir matang-matang ahirnya saya memutuskan untuk meminta temen-temen media menyebarluaskan masalah ini agar saya mendapatkan keadilan,”katanya.

Soraya sendiri mempunyai anak berjumlah 8 yang saat ini di boyong semua ke Semarang. Sampai saat ini dirinya dan kedelapan anaknya tidak mendapatkan nafkah dari tersangka. Ia berharap mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan terutama tanggung jawab secara finansial untuk menghidupi anak-anaknya.(Rizky-Mantranews)