PATI, Mantranews.id – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menargetkan perluasan lahan pertanian satu hektar per bulan guna mencapai swasembada pangan.
Dalam kunjungannya di Balai Pengujian Standard Instrument Lingkungan Pertanian (BSIP) Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, selain untuk mencapai swasembada pangan, perluasan lahan pertanian juga bertujuan menghadapi fenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan di masa mendatang.
“Kita ketemu dengan penyuluh pertanian dan Kodim seluruh Jawa Tengah dalam rangka rapat koordinasi terkait program kita beberapa bulan kedepan untuk penambahan area tanam. Sehingga kita cukup untuk menyongsong di bulan-bulan berikutnya,” ujarnya Jumat (2/7).
Pada Juli lalu, jelas Sudaryono, perluasan lahan yang sudah dilakukan mencapai kurang lebih 970 hektar. Kedepannya, ia akan berupaya lebih keras lagi agar target satu juta hektar per bulan tercapai.
“Kementan RI dibantu oleh TNI dalam kaitannya meningkatkan produksi. Dan dibantu di sisi Polri kaitannya pengamanan, masalah hukum, pemberantasan mafia dan seterusnya,” paparnya.
Sudaryono menilai, jika tidak diimbangi dengan kebijakan politik upaya para petani akan sia-sia.Untuk itu, pihaknya juga akan menggunakan kebijakan politik untuk mencapai target perluasan lahan pertanian. Mengingat, upaya para petani dalam mendukung program tersebut selama ini sudah maksimal.
“Ini butuh kehendak politik, keberpihakan politik, keputusan besar bagaimana kita mensupport sector pertanian kita. Tentu ini sangat menggembirakan dan optimis,” ucapnya.
Sudaryono menjelaskan, untuk mengatasi kendala banjir dan kekeringan yang sering dihadapi para petani, khususnya di Kabupaten Pati, pihaknya bakal menggunakan embung untuk menampung air ketika musim hujan dan menyediakan suplai air ketika kemarau.
Selain itu, Sudaryono juga akan berkunjung ke negara-negara tetangga tetangga yang memiliki masalah yang sama. Tekhnologi dan solusi yang didapatkan nantinya akan diterapkan di Indonesia.
“Lagi saya pikirkan juga ini, nanti kita akan ke negara lain. Kita kan monsun, monsun kan Vietnam, kamboja, Thailand, Indonesia. Ini salah satu yang menjadi perhatian, menjadi PR kita,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sudaryono meninjau Stasiun Pompa Tambakromo yang berlokasi di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo. Di tempat tersebut, terdapat 6 pompa besar dibangun pada 1991 dan telah dimanfaatkan selama 2 tahun ini.
“Pompa air ini lama tidak dimanfaatkan, dan difungsikan lagi tahun 2017. Ini sebetulnya sangat punya prospek. Dengan pompa nyala diharapkan bisa mengaliri 1000 hektar lebih. Kalau bisa panen 3 kali berarti 3000 hektar penambahan areal tanam,” lanjutnya.
Sudaryono pun menginstruksikan dinas terkait untuk memperbaiki Stasiun Pompa Tambakromo agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi. Yakni, di 10 desa yang ada di 3 kecamatan di Kabupaten Pati.
“Kita sudah ada koordinasi di tingkat kabupaten. Tinggal nanti ada perbaikan sedikit, yang penting air mengalir sampai jauh dan bisa dimanfaatkan untuk petani kita,” tandasnya. (Tyo – Mantranews).