JEPARA – Kesejahteraan bagi guru-guru keagamaan di wilayah Jepara menjadi perhatian khusus bagi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara periode 2024 – 2029, KH. Nuruddin Amin (Gus Nung) dan Mochammad Iqbal (Iqbal Bejeu). Pasalnya, dalam menciptakan lingkungan Jepara yang religius dan bermoral, perlu diberikan pendidikan keagamaan sejak dini.
Tugas mulia para pendidik tersebut yang mengetuk hati Gus Nung untuk menyejahterakan mereka melalui pemberian santunan setiap bulannya, sejumlah Rp 500 ribu. Memang tidak banyak, namun ini sangat bisa membantu menyejahterakan dan sudah melalui perhitungan dan kajian yang matang.
“Dihitung anggarannya dari APBD,” terang Gus Nung saat memberikan keterangan terkait realisasi tunjangan untuk guru-guru keagamaan, baik dari TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), Madin (Madrasah Diniyyah) dan sekolah keagamaan lainnya.
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren mengatur penyelenggaraan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat di pesantren. Undang-undang ini juga memberikan dasar hukum bagi pesantren untuk menerima dana dari pemerintah pusat dan daerah.
“Udang-undang tersebut yang mendasari dalam perancangan Ranperda Pesantren, dengan melibatkan RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyyah), FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren), LBM (Lembaga Bahsul Masail) Nahdlatul Ulama, serta Alumni pondok pesantren besar yang ada di Jepara,” ungkapnya.
Akhirnya, Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2023 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren turun.
“Harapannya nanti Perda ini menjadi Perbup, dan bisa dioperasionalkan di tahun 2026. Sebab, penganggarannya baru bisa dilakukan di tahun 2025, pasca pelantikan jika terpilih nantinya,” imbuhnya.
Adapun maksud dari tunjangan untuk guru-guru sekolah keagamaan, agar pendidikan berbasi keagamaan tidak mati, dan terus eksis. Sebab, hal tersebut yang menjadi dasar anak-anak untuk menjadi pribadi yang bermoral baik dan religius. (min/bas-Mantranews).
