Berita Pemerintahan

Masuki Musim Kemarau, Damkar Demak Akui Kesulitan Mendapatkan Air Baku 

IMG 20240905 WA0006

DEMAK, Mantranews.id – Saat memasuki musim kemarau, pemadam kebakaran (Damkar) mengaku kesulitan mendapatkan air baku yang digunakan dalam proses pemadaman atau pendinginan saat terjadi insiden kebakaran. 

Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala bidang Linmas dan Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP Kabupaten Demak, Sardi saat ditemui dikantornya, Kamis (5/9). 

Pria yang akrab disapa Teong itu juga mengungkapkan, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Demak tidak menjadi suatu hal yang baru, pasalnya setiap tahun saat memasuki musim kemarau pasti mengalami kesulitan air baku. 

“Kesulitan air, Demak itu tiap musim kemarau itu kekeringan, jadi kita sulit untuk mencari air baku tang digunakan dalam penyemprotan atau pendinginan itu kita sangat kesulitan,” ungkapnya. 

Pihaknya mencontohkan, saat terjadi insiden kebakaran di wilayah Mranggen, petugas damkar harus mencari air ke kecamatan lain.

“Kadang kalau kebakaran di wilayah Mranggen, kita nyarinya sampai  ke wilayah Karangawen,” ucapnya. 

Untuk memenuhi kebutuhan air baku dalam proses pemadaman kebakaran, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD maupun PDAM untuk pemenuhan air baku. 

“Kemarin kita sudah koordinasi dengan BPBD dan PDAM, kalau ada kebakaran di wilayah Mranggen, kami minta air baku dari PDAM setempat. Kami juga sudah kerjasama dengan BPBD dan PDAM terkait masalah pemenuhan air baku,” ujarnya. 

Teong juga menerangkan bahwa tugas pemadam kebakaran tersebut bersifat kemanusiaan, sehingga anggaran tidak bisa diprediksi dalam pemenuhan air yang digunakan dalam proses pemadaman kebakaran. 

“Pemadaman itu secara anggaran tidak bisa kita prediksi, misalnya di sungai ada air ya kita ambil air dari sungai, atau misal kita ambil air baku di PDAM itu ya ngga bayar karena sifatnya ini kan kemanusiaan,” terangnya. 

“Di BPBD itu juga ada kolam air yang digunakan bersama dari Damkar dan BPBD. Kebakaran itu bukan kebencanaan itu musibah makanya kami selalu dapat support dari BPBD,” sambungnya. 

Teong juga mengatakan, di Kabupaten Demak saat ini hanya terdapat dua pos pemadam kebakaran, yakni di Demak kota dan di wilayah Karangawen. 

Mengingat wilayah Kabupaten Demak cukup luas, sementara lokasi pos pemadam kebakaran cukup jauh dari sejumlah kecamataman lain yang ada di Demak. 

Ia pun mengharapkan ada lima pos di masing-masing wilayah yang bisa mengcover lebih cepat apabila terjadi insiden kebakaran. Kendati demikian, hal itu terdapat kendala sehingga belum bisa direalisasikan. 

“Kami rencana ingin membentuk pos-pos lagi. Karena di Kabupaten yang sering terjadi kebakaran saat musim kemarau. Kini kami ingin mewujudkan 5 pos. Wilayah Demak kota, wilayah karangawen, wilayah karanganyar, wilayah Wedung-Bonang, wilayah Guntur-Sayung. Itu harapan kami. Tapi karena terbatasnya anggaran dan SDM nya kita, dalam pengadaan kepegawaiannya masih sulit,” pungkasnya. (han).