Pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi sekaligus membangun posko mudik gratis.
Berdasarkan data BMKG, ancaman bencana seperti banjir, angin kencang, dan rob menjadi perhatian utama. Untuk itu BPBD Kota Pekalongan juga telah melakukan berbagai langkah mitigasi, termasuk membentuk 27 Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) sebagai garda terdepan penanganan dini.
“Kami bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Dinas Sosial, Kesehatan, PU, TNI, Polri, dan sektor swasta. Ini memungkinkan koordinasi cepat jika terjadi bencana,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Aprilianto Tri Purnomo pada Senin, 30 Desember 2024.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif, khususnya dalam menjaga kebersihan saluran air untuk mengurangi risiko banjir.
“Pompa-pompa besar telah dipasang untuk mengatasi rob dan banjir. Namun, masyarakat perlu menjaga kebersihan sungai agar pompa dapat berfungsi optimal,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan itu.
Pihaknya pun menekankan, jika ada tanda-tanda bencana, warga bisa langsung melapor ke BPBD.
“Jika ada tanda-tanda bencana, segera laporkan kepada kami. Sinergi antara masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana,” pesannya.
Disinggung soal posko mudik gratis, pihaknya menyebut, posko mudik itu dilengkapi fasilitas istirahat, makan, dan minum yang semuanya gratis.
“Pemudik, terutama yang menggunakan kendaraan roda dua, dapat memanfaatkan posko kami untuk beristirahat, mandi, atau makan. Semua disediakan cuma-cuma,” ujar Aprilianto.
Selain fokus pada layanan mudik, BPBD juga bersiap menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi antara minggu ketiga Januari hingga minggu kedua Februari 2025. (Fahri Akbar/Mantranews.id)