PATI, Mantranews.id – Buntut jalan Tayu-Puncel rusak parah, warga Dukuhseti, Pati kembali gelar aksi pada Kamis, 9 Januari 2025. Dalam aksinya, warga menghentikan truk tambang dan meminta sopir menurunkan muatannya yang overtonase ke jalan. Tidak hanya itu, warga juga meletakkan ban bekas dan batu besar, serta pohon pisang di tengah jalan.
Aksi ini sempat menyebabkan gesekan antara warga dan sopir truk. Pihak Polsek Dukuhseti yang ikut terjun ke lokasi untuk menertibkan juga sempat menuai perlawanan dari pendemo. Beruntung, aksi yang bertahan kurang lebih 30 menit ini akhirnya bisa dibubarkan dan lalu lintas yang sempat macet panjang akhirnya terurai.
Camat Dukuhseti Agus Sunarko meminta warga Dukuhseti untuk bersabar dan berhati-hati saat berkendara. Ia menyadari, jika jalan rusak di wilayahnya memang berbahaya untuk dilalui. Oleh karena itu, ia tak melarang jika warganya ingin menyampaikan aspirasi. Meskipun demikian, ia mengimbau agar aspirasi dilakukan tanpa melanggar aturan.
Untuk menjaga kondusifitas wilayah di Dukuhseti, Camat yang akrab dipanggil Agsun tersebut telah mengirim surat undangan untuk penanganan jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Dukuhseti yang rusak parah turut Jalan Tayu-Puncel ke berbagai pihak yang terkait besok hari Jumat, 10 Januari 2025.
“Kami akan mendudukkan semua pihak-pihak yang terkait dalam penanganan jalan rusak ini, untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan seperti hari ini (bentrok antara warga dengan sopir tambang dan pihak kepolisian). Surat sudah kami kirim, pun kami juga mengundang dari pihak DPUTR, Dishub dan Lantas serta Pengusaha Tambang agar warga bisa mendengar langsung langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memperbaiki jalan rusak yang dipersoalkan tersebut,” ujar Agsun.
Selain DPUTR, Dishub, dan Lantas, surat undangan dari Camat Dukuhseti juga ditujukan untuk Kapolsek Dukuhseti, Danramil Dukuhseti, Kepala Desa se-Kecamatan Dukuhseti, pengurus Pemandu dan Kopilink, serta Pandara, Karangtaruna Kecamatan, dana para pengusaha tambang yang armada truk dumpnya melintasi jalan Tayu-Puncel.
Sementara itu, Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu terkait aksi warga tersebut. Pihaknya menjelaskan memang mendapat telepon dari Plt. Kepala DPUTR Pati Riyoso agar segera melakukan penanganan darurat masalah jalan rusak di Dukuhseti-Puncel.
“Saya kurang tahu kalo terkait warga (aksi warga di Dukuhseti). Tadi ditelepon Pak Plt. Kadis (DPUTR Pati) agar segera dilakukan penanganan darurat terkait protes warga sekitar,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan penanganan darurat itu akan dilakukan dengan pelapisan base course ketika kondisi cuaca sudah mendukung.
“Saya tadi sudah berkoordinasi dengan Pak Plt Kadis PU. Rencana begitu cuaca agak cerah akan dilakukan pelapisan base course dan dipadatkan agar tidak berlumpur,” terangnya.
Untuk diketahui, pada Senin, 6 Januari 2025 Jalan Tayu-Puncel tepatnya di Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti mendapatkan penanganan sementara oleh pihak penambang. Namun, jalan yang diuruk menggunakan tanah tersebut kini kondisinya becek dan berlumpur akibat diguyur hujan. Sehingga warga berinisiatif melakukan aksi protes dengan menanami pohon demi menghindari kecelakaan.
Di sisi lain, Pemkab Pati melalui DPUTR bidang Bina Marga berjanji akan melakukan perbaikan jalan Tayu-Dukuhseti pada 2025 dengan menggunakan alokasi APBD sebesar Rp 2,2 miliar. (Satria / Mantranews.id)