KENDAL, Mantranews.id – Para petani tambak atau petambak ikan di Kabupaten Kendal mulai melakukan beberapa cara, untuk mencegah ikan-ikan lepas keluar dari tambak karena air rob yang tinggi.
Diantaranya melakukan pemasangan jaring di atas tanggul untuk mencegah ikan lepas. Selain itu, para petambak juga melakukan peninggian tanggul batas tambak.
Salah seorang petani tambak ikan di Kelurahan Karangsari, Muardi mengaku pernah mengalami kerugian akibat ikan yang dipelihara di tambak lepas keluar, karena adanya banjir rob.
“Ya kami harus membuat tanggul lebih tinggi dan jaring pengaman buat penangkal. Supaya ikan-ikan kami tidak pada lari saat banjir rob,” ungkap Muardi.
Dirinya juga berharap, ada penanganan banjir rob dari pemerintah diantaranya yakni pembuatan sabuk pantai ataupun dilakukan pengerukan sungai.
“Selain itu, dilakukan perbaikan pintu air yang rusak dan pengerukan sungai. Yang efektif ya harus dibuat tanggul atau sabuk pantai, pintu sungai dan irigasi diperbaiki,” harapnya.
Sementara itu, salah seorang petani tambak ikan Kelurahan Bandengan, Sofyan mengatakan, saat ini banyak petani tambak yang tidak berani menyebar benih saat musim rob. Hal itu dikarenakan, dirinya takut, jika disebar benih ikan, nantinya akan lepas terbawa arus banjir rob.
“Ya takutnya kalau kita mau nyebar benih ikan, nanti tambak bisa tenggelam. Ya karena kondisi datangnya rob itu tidak bisa ditentukan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, pihaknya akan mengusahakan terkait pengerukan sungai maupun sabuk pantai.
“Karena kewenangan terkait pengerukan ada di PSDA Provinsi, dan akan saya usahakan menyampaikan ke sana. Termasuk untuk tanggul dan sabuk pantai kewenangannya juga ada di provinsi,” jelas Hudi. (Ian/Mantranews.id)