Berita

Cuma 3 Lumbung Padi di Pati yang Beroperasi Maksimal, Ternyata Ini Penyebabnya

lumbung padi di Pati

MONITOR: Distapang Pati bersama perwakilan Bappanas saat berkunjung ke lumbung padi di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus belum lama ini. (ARIF FEBRIYANTO/Mantranews.id)

PATI, Mantranews.id – Pada tahun 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten mendapatkan bantuan berupa tempat lumbung padi di Pati yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Total ada 8 lumbung dengan anggaran kurang lebih Rp 8 miliar. Diantaranya ada di Desa Tanjunganom Gabus, Karangwage Trangkil, Sejomulyo Juwana, Sumberagung Jaken, Sokopuluhan Pucakwangi, Tambahagung Tambakromo, dan Slungkep Beketel di Kecamatan Kayen.

Hanya saja, tiga tahun berlalu nyatanya sebagian besar lumbung belum beroperasi secara maksimal.

Kabid Ketahanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Pati, Aldoni Nurdiansyah menuturkan hanya ada tiga lumbung padi yang beroperasi sesuai harapan, yakni Tanjunganom, Sejomulyo, dan Karangwage. Sedangkan lima lainnya saat ini belum beroperasi.

Belum beroperasinya lumbung padi ini dinilai Doni dikarenakan sistem manajerial yakni dari Gapoktan yang buruk. Sebab, Gapoktan yang diberikan wewenang untuk mengelola dinilai tidak mampu mencari gabah dari luar daerah untuk diolah di lumbung padi yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

“Dalam perjalanannya karena manajerial kelompok itu berbeda. Jadi ada yang aktif dan ada yang tidak aktif artinya belum ada kegiatan penggilingan. Yang aktif harian itu ada 3 yaitu Tanjunganom, Karangwage, dan Sejomulyo. Mereka aktif mencari gabah dari daerah lain untuk digiling. Sedangkan yang lain memang belum aktif, mereka masih menunggu panen,” kata Doni, Senin (27/01/2025).

Dalam hal pengelolaan, lanjutnya, pihak Gapoktan memang sulit untuk berdiri sendiri. Sehingga disebut ada yang bekerjasama dengan pihak swasta agar lumbung padi yang ada bisa dimanfaatkan.

“Gapoktan itu macam-macam, ada yang diurus sendiri. Dan ada yang dikerjasamakan dengan pihak lain daripada mangkrak,” tambah dia.

Untuk itu, menjelang panen raya yang tinggal beberapa bulan lagi. Doni berharap lima lumbung padi yang belum juga beroperasi bisa segera bersiap. Mulai dari melakukan pengecekkan terhadap mesin-mesin, hingga memperbaikinya manajerial Gapoktan.

Pihaknya juga bakal terus melakukan evaluasi terhadap kinerja Gapoktan. Dengan harapan bantuan dari pemerintah tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat desa.

“Kami sudah evaluasi, harapannya nanti saat panen raya di bulan Februari Maret bisa aktif semua. Mesinnya juga harus dipersiapkan agar siap,” tutupnya. (Arif Febriyanto/Mantranews.id)

Exit mobile version