GROBOGAN, Mantranews.id – Dalam kurun waktu 10 hari di bulan Desember 2024, tercatat 10 ekor sapi milik warga diduga terinfeksi PMK di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, tiba-tiba mati mendadak.
Kondisi tersebut diungkapkan Ali Mahfudz salah satu anggota relawan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Palang Merah Indonesia (PMI) Desa Sumberagung, Rabu (1/1/2025).
“Mulanya pada tanggal 20 Desember 2024 hanya satu ekor sapi saja yang mati. Namun, per 30 Desember 2024 sapi yang mati bertambah menjadi 10 ekor,” ujar Ali di Grobogan, Jawa Tengah.
Dikatakan, semula pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa sapi miliknya tidak mau makan dan minum hingga beberapa hari. Kemudian, dari laporan itu ia meneruskan ke Kepala Seksi Pelayanan PMI melalui sistem SatuSBM.
Selanjutnya, ia mencurigai sapi-sapi tersebut mati disebabkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebab, hilangnya nafsu makan merupakan salah satu ciri hewan ternak terinfeksi PMK.
“Selain itu ciri lainnya yakni air liur berlebihan, kemudian gusi, rongga mulut, lidah, bibir melepuh, dan sebagainya,” sebutnya.
Sementara itu, Humas PMI Grobogan Agus Tri Arfiyanto menyatakan warga desa tersebut yang enggan mengakui kalau sapi ternak miliknya mengidap PMK. Agus pun menduga jumlah sapi yang mati karena PMK lebih dari 10 ekor.
Mendapati informasi itu, PMI Kabupaten Grobogan bertindak cepat dengan melakukan penyemprotan kandang hewan ternak dengan desinfektan organik ramah lingkungan menggunakan eco enzyme untuk mencegah PMK meluas.
“Penyemprotan dilakukan sejak tanggal 25-29 Desember 2024,” imbuhnya. Kepala Bagian (Kabag) Layanan PMI Grobogan Gesit Kristyawan mengaku ketika mendapat laporan dari warga, dirinya langsung melakukan pengecekan ke lapangan.
Hal itu dilakukan guna memastikan apakah penyakit yang diderita identik dengan PMK. Anggota SIBAT PMI juga didorong untuk terjun langsung mengecek kesehatan hewan ternak warga dan melakukan penyemprotan pada hewan dan kandang.
“Supaya bakteri dan virus bisa mati sehingga mencegah penularan ke hewan ternak yang lain,” tuturnya. (Network Lingkar/Mantranews.id)