Politik Berita Pemerintahan

Perbaikan Darurat Jalan Rusak Alasdowo-Dukuhseti Dimulai

perbaikan jalan rusak dukuhseti

PENANGANAN DARURAT: Sejumlah pekerja sedang memperbaiki jalan Tayu-Dukuhseti turut Desa Alasdowo, Kabupaten Pati, Sabtu 11 Januari 2025. (DPUTR Pati for Mantranews.id)

PATI, Mantranews.id – Usai aksi protes jalan rusak oleh warga yang terindentifikasi sebagai kelompok masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan Pemandu (Persatuan Masyarakat Dukuhseti) dan Kopilink di bawah pimpinan Dul Plekit pada Kamis, 9 Januari 2025. Di mana aksi tersebut tidak melalui pemberitahuan lebih dulu kepada pihak kepolisian (tidak prosedural) dan sempat terjadi cekcok antara massa aksi dengan pihak kepolisian, ditambah aksi pemaksaan penurunan material dari truk tambang di tengah jalan (depan Gedung Haji Desa Alasdowo, Dukuhseti), pemerintah pun bergerak cepat.

Pemkab Pati melalui bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) hari ini, Sabtu, 11 Januari 2025 melakuan perbaikan jalan Alasdowo-Dukuhseti. Akan tetapi, perbaikan jalan tersebut hanya bersifat sementara.

Kabid Bina Marga DPUTR Pati Hasto Utomo, menjelaskan perbaikan dilakukan saat ini berupa pengurugan dan pemadatan dengan basecourse. Sehingga, masih bersifat sementara sembari menunggu pelantikan Bupati Pati Terpilih Sudewo yang sudah menjanjikan perbaikan dengan aspal hotmix dan cor beton.

Meskipun bersifat sementara, kata Hasto, pengurugan segera dilakukan mengingat protes warga Alasdowo yang semakin hari semakin kuat dan menimbulkan keresahan. Selain itu, juga dalam rangka menghindari kendaraan mencari jalur alternatif melewati jalan desa.

“Kemarin sudah kami tinjau dan hari ini ditangani sementara dengan pengurugan dan pemadatan basecourse agar lalu lintas normal, setelah kemarin sempat ditanami warga,” kata Hasto, Sabtu 11 Januari 2025.

Senada dengan Bupati Pati Terpilih Sudewo, Hasto mengatakan penanganan jalan Tayu-Dukuhseti dilakukan secara menyeluruh. Sehingga anggaran yang semula disepakati Rp 2,2 miliar, dimungkinkan bakal ditingkatkan. Mengingat kerusakan jalan yang cukup parah.

“Sesuai petunjuk Plt. Kepala DPUTR akan dillakukan penajaman dulu terkait anggaran penanganan, agar bisa menangani seluruh kerusakan yang ada dan diusulkan nanti memakai konstruksi beton di lokasi yang rusak parah,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, kerusakan jalan Tayu-Dukuhseti ini menjadi perhatian banyak pihak karena kondisinya cukup parah. Warga setempat sempat menanami pisang dan pepaya di tengah ruas jalan. Warga juga menyetop sopir truk dump yang lewat dan memaksa mereka menurunkan muatan tambang yang berlebihan. Aksi demo tanpa izin juga dilakukan sehingga sempat menimbulkan gesekan antara warga dengan aparat kepolisian.

Demi menjaga kondusifitas wilayah yang mulai memanas akibat bentrokan antarwarga dengan pengguna jalan yang lain, Camat Dukuhseti Agus Sunarko (Agsun) telah mengundang Danramil, Kapolsek, Satlantas, Dishub, DPUTR, kepala desa se-Kecamatan Dukuhseti, Ketua Pandara dan jajarannya (Perkumpulan Pengendara Dum truck Pati Utara), Pasintel Kodim, dan karang taruna kecamatan untuk rapat di Aula Kecamatan Dukuhseti, Pati, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Sayangnya, dalam rapat tersebut para Pengusaha Tambang yang armadanya melintasi Jalan Tayu-Puncel dan perkumpulan pemandu (Persatuan Masyarakat Dukuhseti) / Kopilink yang turut diundang malah tidak hadir.

Camat Agsun berharap, dengan adanya rapat tersebut segera ditemukan kesepahaman dan tak ada lagi aksi protes dari warga yang justru menimbulkan konflik baru.

“Rapat ini dalam upaya kami selaku Pemerintah Kecamatan untuk menjaga kondusifitas wilayah. Karena seperti yang kita ketahui, aksi protes warga yang berlarut-larut mulai tidak kondusif dan bahkan ada gesekan antara massa demo dengan sopir truk dan pihak kepolisian. Kami melakukan upaya-upaya preventif, agar tak terjadi konflik yang lebih besar,” ujar Agsun.

Hasil dari rapat tersebut, diputuskan bahwa DPUTR Pati akan melakukan penanganan darurat yang telah direalisasikan hari ini, Sabtu, 11 Januari 2025.

Selain itu, selama masa penanganan darurat, Pandara bersedia mengurangi/membatasi muatan dump truck.

Satlantas dan Dishub juga secara periodik akan melakukan penegakan hukum khusus terhadap kendaraan mutan barang (truk dump).

Terakhir, Forkompimcam bersama Pemerintah Desa akan melakukan gotong royong bersama terkait kondusifitas jalan. (Arif Febriyanto / Mantranews.id)

Exit mobile version