PEKALONGAN, Mantranews.id – Meskipun produksi ikan Kota Pekalongan mencapai 12 ribu ton, namun produksi ikan masih terkendala dengan infrastruktur yang kurang memadai.
Dari jumlah tersebut, retribusi yang terkumpul mencapai Rp 3,67 miliar atau 73,47 persen dari target tahun ini yakni Rp 5 miliar. Hal ini disampaikan Kepala DKP Kota Pekalongan, Sugiyo saat ditemui di unit pengelola ikan bernilai tambah Kota Pekalongan, Selasa, 31 Desember 2024.
Ia menyebut, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi produksi ikan. Antara lain pelabuhan perikanan yang masih mengandalkan jalur sungai atau muara, serta masih adanya pendangkalan.
Kondisi ini, sambungnya, menyebabkan kapal besar kesulitan masuk. “Selain itu juga tergantung cuaca, seperti bulan Desember ini hampir satu bulan penuh tidak ada atau sedikit kapal yang masuk di pelabuhan perikanan Pekalongan,” imbuhnya.
Selain itu, wilayah penangkapan ikan yang makin jauh juga jadi kendala. Ikan-ikan di Selat Jawa dan perairan Makassar kini makin sedikit jumlahnya.
Untuk itu, akibatnya, kapal harus bergeser ke perairan Indonesia Timur yang lebih jauh dan memakan biaya besar. Karena itu, banyak nelayan memilih menjual hasil tangkapannya langsung di wilayah penangkapan.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa ke depan Pemkot Pekalongan akan melakukan langkah-langkah konkret untuk kembali membangkitkan hasil perikanan di tahun depan, salah satunya dengan melakukan kolaborasi bersama seluruh sektor. (Fahri Akbar | Mantranews.id)