Berita Ekonomi Infrastruktur Pemerintahan

Wamendagri Tawarkan Pembangunan Check Dam Atasi Irigasi Kering di Semarang

IRIGASI KERING DI SEMARANG

TERJUN LANGSUNG: Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto didampingi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau persawahan di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

SEMARANG, Mantranews.id – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengunjungi Kelurahan Mangkang Wetan dan Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau permasalahan irigasi kering akibat dampak normalisasi Sungai Bringin. Pihaknya pun menawarkan pembangunan check dam untuk mengatasi irigasi kering tersebut.

Normalisasi Sungai Bringin menyebabkan air sungai tidak dapat mengalir ke saluran sekunder karena posisi sungai lebih rendah. Akibatnya, sawah seluas 30 hektare di Kelurahan Mangkang Wetan tidak mendapat pasokan air yang cukup. Kondisi ini memaksa petani menggunakan karung pasir untuk membendung saluran irigasi agar air dapat mengalir ke saluran sekunder dan tersier.

Situasi serupa juga dialami Kelompok Tani Sumber Rejeki dan Rejo Makmur di Kelurahan Mangunharjo. Sekitar 90 hektare sawah di wilayah ini mengalami gangguan irigasi sehingga tidak dapat ditanami dengan baik.

“Saya bersama Bu Wali Kota Mbak Ita dan jajaran Menko Pangan meninjau titik yang diusulkan untuk perbaikan irigasi. Dahulu fokusnya mengatasi banjir, tetapi kini dampaknya pada irigasi sangat terasa. Sudah tiga tahun petani di sini tidak bisa panen,” ucap Wamendagri Bima Arya.

Ia mengatakan pada tahun 2025, pemerintah berencana membangun dan memperbaiki irigasi di dua juta hektare sawah di seluruh Indonesia. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan check dam untuk mengendalikan banjir sekaligus mengalirkan air ke saluran sekunder dan tersier.

“Kalau irigasi diperbaiki, diharapkan petani bisa panen hingga tiga kali setahun dengan hasil lebih dari enam ton per hektare. Selain memenuhi kebutuhan lokal, hasil panen ini juga bisa dibeli Bulog untuk dipasarkan,” jelasnya.

Pembangunan irigasi ini dinilai penting untuk mendukung swasembada pangan nasional. Dengan anggaran Rp 22 triliun dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas produksi pada lahan seluas dua juta hektare.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita menegaskan pentingnya integrasi sistem irigasi dari saluran primer, sekunder, hingga tersier.

“Kami akan mereview usulan ini agar revitalisasi irigasi dapat memberikan dampak positif bagi petani. Jika irigasi berfungsi optimal, Kecamatan Tugu yang memiliki sekitar 400 hektare sawah bisa menjadi kawasan penghasil pangan yang kuat,” tuturnya.

Dengan peninjauan langsung ini, pemerintah berkomitmen memperbaiki irigasi agar sawah-sawah terdampak di Kecamatan Tugu dapat kembali produktif, meningkatkan ketahanan pangan, dan mendukung ekonomi masyarakat setempat. (RIZKY SYAHRUL – Mantranews.id)

Exit mobile version