KENDAL, Mantranews.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal mencatat 660 hektare sawah di Kabupaten Kendal terancam puso atau gagal panen akibat tergenang banjir.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, untuk total lahan pertanian tanaman padi yang tergenang banjir sampai saat ini mencapai sekitar 1.926 hektare.
“Total lahan pertanian yang tergenang akibat cuaca 1.926 hektare. Dan sampai hari ini yang terancam puso ataupun gagal panen ada seluas 660 hektare untuk jenis tanaman padi,” ujar Pandu, belum lama ini.
Pandu membeberkan bahwa kondisi lahan terendam banjir tertprah ada di beberapa titik di wilayah Kendal, seperti di Desa Kebonharjo di Kecamatan Patebon dan di Kecamatan Brangsong.
“Paling parah di wilayah Brangsong dan Kebonharjo, dan juga rata-rata di daerah pesisir pantai,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi lantaran aliran saluran irigasi terganggu dan adanya limpasan air di lahan pertanian milik warga.
“Dampak musim hujan kemarin ternyata sangat mengganggu saluran irigasi sehingga membuat beberapa genangan di wilayah tertentu,” tambahnya.
Lebih lanjut, untuk penanganannya, DPP Kendal akan segera mengusulkan dan mengusahakan bantuan berupa benih untuk petani yang terancam gagal panen.
“Nantinya kami akan mengusulkan ke Kementrian Pertanian terkait bantuan benih tanaman padi,” lanjut Pandu.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh petani di Kabupaten Kendal untuk menggiatkan kembali kegiatan gotong royong di antaranya susuk wangan.
“Kami mengingatkan petani kita menggiatkan lagi kegiatan gotong royong, di antaranya susuk wangan secara rutin dilakukan. Dengan begitu, saluran irigasi itu bisa lancar,” pungkasnya. (Arvian Maulana | Mantranews.id)