Berita Pemerintahan

Anggaran Penanganan Sampah Kendal Minim, Ekskavator pun Sekarat!

Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi didampingi Kepala DLH Kendal saat melaksanakan kunjungan di TPA Darupono Kendal, belum lama ini. (DOK. Prokopim for Mantranews.id)

KENDAL, Mantranews.id – Dengan overload-nya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono, Kabupaten Kendal, Wakil Bupati (Wabup) Kendal Benny Karnadi ingin ada solusi untuk mengatasi gunungan sampah itu dengan cara yang modern.

“Sebagaimana yang kita lihat sampahnya sudah menumpuk, sudah melebihi kapasitas. Kalau tidak kita atasi dengan solusi modern, maka kita akan punya banyak gunung sampah di Kendal yang akan diwariskan ke generasi di bawah kita,” ujar Wabup Kendal itu saat meninjau TPA Darupono, Rabu (26/2).

Ia menyebut, salah satu solusi yang bisa diambil yakni dengan mengubah sampah menjadi sumber energi dengan implementasi teknologi modern.

“Industri besar saat ini sudah mulai menggunakan 15 persen energi terbarukan, dan pabrik semen di Kendal baru sekitar 10 persen. Kita perlu bergerak cepat agar tidak tertinggal dari kabupaten lain,” imbuhnya.

Namun, Benny menyayangkan bahwa tahun 2024 lalu anggaran penanganan sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal hanya berkisar Rp 120 juta. Padahal menurutnya daerah lain dapat menganggarkan hingga Rp 40 miliar.

“DLH ini dianggap dinas yang tidak seksi ya. Padahal ini dinas yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Kalau ada sampah berserakan dinasnya juga yang kena. Tahun 2024 kemarin anggarannya cuma Rp 120 juta,” kata Benny sebelum berangkat ikut retret di Akademil Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Dengan anggaran yang minim, sambungnya, persoalan sampah tidak akan tertangani dengan baik.

“Bisa kita bayangkan ya sampah-sampah ada di sini, tidak bisa operasional truknya. Sekarang ekskavator bego ada tiga itu pun yang rusak dua, yang satu sudah mulai sekarat,” terang dia.

Sementara, Kepala DLH Kendal Aris Irwanto mengungkapkan, volume produksi sampah yang dibuang di TPA Darupono mencapai sekitar 400 ton sampah dari seluruh Kabupaten Kendal. 

Saat ini zona satu TPA juga sudah dipenuhi tumpukan sampah, sementara zona dua yang baru dibuka pun kini sudah mulai dipenuhi sampah.

“Kita tetap berupaya untuk memaksimalkan pengelolaan sampah yang ada. Salah satu upaya yang tengah dipertimbangkan adalah mengadopsi sistem pengolahan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada lahan pembuangan yang semakin terbatas,” bebernya.

Aris mengajak masyarakat di Kabupaten Kendal untuk dapat meminimalisir produksi sampah dari rumah tangga, dengan cara memilah sampah.

“Masyarakat bisa mulai mengurangi produksi sampah agar tidak semuanya dibawa ke TPA yang sudah penuh,” pungkasnya. (Arvian Maulana | Mantranews.id