JAKARTA, Mantranews.id – Anggota DPR RI 2024-2029 dari Dapil 3 (Kabupaten Pati, Grobogan, Blora dan Rembang), Firman Soebagyo mengungkapkan sejumlah program unggulan dan bantuan sosial yang akan ia wujudkan pada tahun 2025 ini.
Politikus Golkar ini mengaku ingin membangun kemajuan di empat kabupaten yang menjadi daerah kemenangannya sebagai wujud pengabdian dan kecintaannya. Meski begitu, bagi para penerima harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (5/2), Firman Soebagyo mengaku memiliki 3 program unggulan di desa-desa di 4 Kabupaten. Salah satunya adalah memberikan ayam kepada warga untuk diternakkan.
“Tahun ini, pertama kami akan ada program membagi ayam. Jadi nanti satu kelompok akan mendapatkan 600 ekor. Satu kelompok itu awalnya 15 orang,tapi nanti akan saya kembangkan jadi 30 orang. Di satu desa, katakanlah satu kelompok itu 600 ekor, kita bagi 10 ekor, berarti 60 orang,” tuturnya.
Menurutnya, beternak ayam atau merawat ayam tidak memerlukan modal atau tempat yang luas.
“Ayam 10 ekor itu tidak perlu kandang komunal, dirawat saja di rumah. Bikinin kandang, dilepas saja nanti juga kalau sore ayamnya bakal balik ke rumah,” ungkapnya.
Ide awal program ini, dikatakan Firman, adalah karena ia pernah memiliki pengalaman kerja sebagai peternak ayam. Mengenai pendampingan warganya, Firman mengaku akan mengaturnya.
Mengenai peraturan daerah soal ayam masuk sembarangan ke rumah warga akan dikenai denda, Firman menyebut akan melakukan evaluasi terhadap Perda ini.
“Ini harus dievaluasi. Jangan hal-hal kecil sampai dibikin Perda, kayak kurang kerjaan saja. Itu kan meningkatkan harkat derajat hidup orang banyak. Jangan buat Perda yang menyulitkan hidup orang-orang,” ucapnya sedikit menyindir.
Selain itu, Firman Soebagyo memiliki program unggulan lainnya di bidang pertanian.
“Kelapa kan sekarang sudah mulai punah. Jadi kita akan membagikan bibit pohon kelapa kepada masyarakat. Kita juga akan membagikan bibit jagung yang produktif. Nanti kita akan bagikan di 4 kabupaten, saya sudah petakan semuanya.”
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dan menerima program unggulan ini, Firman menyebut ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
“Syaratnya adalah pertama administrasinya dipenuhi, jumlah anggota kelompoknya dipenuhi, dan yang ketiga, yang terpenting adalah tidak disalahgunakan,” ungkapnya.
Untuk syarat terakhir, yakni tidak disalahgunakan, Firman mengaku memiliki pengalam yang tidak mengenakkan terkait hal ini dalam program sebelumnya. Maka dari itu, sebagai langkah antisipasi, ia pun menggaris bawahi persyaratan untuk nomor ketiga tersebut.
“Kemarin, kita pernah berikan alat tertentu (alat pertanian). Tapi bukannya (digunakan) untuk membantu desanya, malah disewakan ke desa lain untuk mendapatkan uang. Bukan itu tujuannya,” ucapnya.
Dirinya pun mengaku merasa miris, padahal ia memiliki tujuan mulia dalam rangka kemajuan tanah kelahirannya.
“Tujuan saya adalah ingin membantu masyarakat Pati yang selama ini dihadapkan dengan problem-problem sosial, masalah teknis, kita akan support. Tapi jangan sampai dimanfaatkan oleh kepala desa atau petaninya, malah dikomersialkan untk kepentingan pribadi. Itu gak boleh,” tandasnya.
Jika terjadi penyelewengn terhadap bantuan yang sudah diperoleh, Firman mengaku akan bertindak tegas.
“Kalau itu terjadi, lebih baik saya tarik kembali dan saya serahkan kepada yang benar-benar lebih berhak.” (cr2/Mantranews.id)