SEMARANG, Mantranews.id – Seorang siswa kelas 3 SMKN 10 Semarang bernama Arga Pandu W (18) tewas dengan empat luka bacok di tubuhnya usai terlibat dalam duel maut antarpelajar di Jalan Barito, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy Susanto menyatakan bahwa dalam informasi awal yang diterima, peristiwa ini bermula ketika korban dijemput oleh salah satu saksi pada Rabu (12/2/2025) sekira pukul 17.00 WIB di rumahnya.
Pelajar berinisial APW tersebut merupakan warga Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban dijemput oleh temannya M Varis (17) pada sore hari dan berkumpul dengan beberapa rekan lainnya di SMKN 10 Semarang yang akan berduel dengan siswa SMKN 3 Semarang,” kata Iptu Andy.
Berdasarkan keterangan para saksi yaitu yakni Nando A (17) warga Giriksumo, Semarang Barat dan M Varis (17) warga Krobokan, Semarang Barat yang merupakan teman korban menjelaskan bahwa sebelum kejadian, korban mengambil senjata tajam (sajam) dari semak-semak di sekitar sekolah tersebut.
Dengan mengendarai sepeda motor, korban berbonceng tiga dengan adik kelasnya menuju lokasi kejadian. Sesampainya di depan SMK Dr. Cipto, korban langsung terlibat perkelahian dengan lawannya menggunakan senjata tajam.
Dalam duel tersebut, korban mengalami luka bacok parah di punggung dan ibu jari kanan yang hampir putus.
Melihat kondisi korban yang kritis, saksi langsung membawanya ke RS Pantiwilasa Citarum Semarang.
Dokter jaga yang menangani korban, Sindy menyatakan bahwa korban mengalami empat luka tusuk di punggung serta luka parah di tangan. Meski telah mendapatkan penanganan medis, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 00.00 WIB.
Mendapat laporan terkait insiden tersebut, pihak kepolisian segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.
Tim Inafis Polrestabes Semarang juga telah dikerahkan untuk mengumpulkan bukti. Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang terlibat.
“Betul duel, ini masih dalam penyelidikan bersama Tim Resmob Sat Reskrim Polrestabes Semarang,” ucap Iptu Andy.
Sementara itu, Ketua RT 04/02 Kebonharjo menjelaskan bahwa keseharian korban adalah pelajar dan memang dikenal pendiam. Selain itu, orang tua korban cukup sibuk bekerja. Ayahnya diketahui bekerja sebagai satpam dan ibunya perawat lansia.
“Jadi orang tuanya memang agak sibuk, anaknya pendiam jarang kumpul, dan memang masih pelajar di SMKN 10 Semarang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seusai korban dijemput oleh temannya, tak berselang lama keluarga korban mendapatkan informasi bahwa korban sudah berada di rumah sakit.
“Keluarga sempat kaget, karena keluar sama temannya tapi kok dapat berita masuk rumah sakit, dan malam sekitar jam 12 dikabarkan meninggal,” ujarnya. (SYAHRIL MUADZ – Mantranews.id)
