Berita Infrastruktur Pemerintahan

Konstruksi 14 Jembatan Tua Kota Salatiga Harus Segera Dicek

Nampak area jembatan penghubung antardusun di Kota Salatiga yang ambrol usai diguyur hujan deras, beberapa waktu lalu.  (Angga Rosa | Mantranews.id)

SALATIGA, Mantranews.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga diminta untuk memeriksa struktur konstruksi 14 jembatan yang usianya sudah tua. Langkah ini bertujuan mencegah peristiwa jembatan ambrol, seperti yang terjadi di jembatan penghubung Kecamatan Sidomukti dan Sidorejo.

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga Heri Subroto mendorong adanya evaluasi konstruksi 14 jembatan tua, apakah akan diperbaiki atau dibangun ulang. Pihaknya juga akan menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meninjau kondisi belasan jembatan tua itu.

“Peristiwa ambrolnya jembatan penghubung kecamatan Sidomukti dan Sidorejo itu hendaknya menjadi momentum bagi eksekusi untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan sejumlah jembatan yang ada di Kota Salatiga. Hal ini penting guna mengantisipasi dan meminimalisasi kejadian bencana seperti yang telah terjadi,” katanya, Sabtu (22/2).

Disinggung mengenai penanganan jembatan ambrol yang menghubungkan Dusun Winong, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti dengan Dusun Banyu Putih, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Heri menegaskan bahwa pihaknya mendesak ada rapat tingkat kota dengan pihak-pihak terkait guna mencari solusi perbaikan jembatan.

Selain itu, mereka mengusulkan kepada DPUPR untuk mengkaji ulang anggaran pembangunan daerah. 

“Kami tidak hanya sekadar mendorong agar segera dibangun, tetapi juga mengusulkan kepada DPUPR untuk mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Dengan kemungkinan menggeser atau menunda sementara anggaran pembangunan yang bersifat tidak krusial,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala DPUPR Kota Salatiga Syahdhani Onang Prastowo menuturkan bahwa pihaknya telah mengecek jembatan yang ambrol pada Kamis (20/2) akibat diguyur hujan deras itu.

“Langkah selanjutnya, kami menghitung kebutuhan anggaran untuk perbaikan jembatan. Kemudian akan dibuat nota dinas ke pimpinan,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Salatiga Roy Anjar menyebut, jembatan tersebut memang sudah masuk daftar jembatan rawan. Sehingga konstruksi bangunan sudah tidak kuat saat diguyur hujan deras dengan durasi yang cukup lama. 

“Untuk pengamanan, kami sudah lakukan penutupan akses jembatan tersebut. Kami pasang barrier dan penutup di jalan masuk agar tidak ada warga yang melihat terlalu dekat karena pinggir jembatan juga longsor,” terangnya. 

Dirinya pun berharpa jembatan tersebut bisa segera dibangun kembali. “Sebab menjadi akses jalan warga terdekat antar Kelurahan Kecandran dan Kekurangan Sidorejo Lor,” tandasnya. (Angga Rosa | Mantranews.id)