Berita Bisnis Pemerintahan

Total 2 Pasar Hewan di Kabupaten Blora Tutup 4 Minggu, Segini Pendapatan Retribusi Pemkab yang Hilang

Pasar Hewan di Kabupaten Blora

MEMASANG SPANDUK: Dindakop UKM Blora saat menutup Pasar Hewan Pon pada (9/1) lalu. (cak/Mantranews.id)

BLORA, Mantranews.id – Dampak dua pasar hewan di Kabupaten Blora yang ditutup selama empat minggu, mengakibatkan Pemkab kehilangan retribusi pasar sebesar Rp 17 Juta. Hal itu diungkapkan oleh Margo Yuwono Kabid Pasar Dindakop UKM Blora, Rabu (5/2).

“Potensi pendapatan retribusi pasar hewan yang hilang selama penutupan sementara sebanyak Rp 17 juta lebih,” ujar dia.

Hingga saat ini, kata Margo, pihak Dindakop UKM Blora belum menerima rekomendasi dari DP4 Blora untuk dilakukan pembukaan dua pasar tersebut. 

“Belum ada pernyataan apapun dari DP4, karena besok pagi (Kamis (6/2)) baru dirapatkan. Sesuai edarannya kan sampai tanggal 6 (februari),” terang Margo.

Dikatakan, penutupan tahap dua awalnya sudah mereda bahkan tidak ada temuan kasus. Namun laporan dari DP4 pada awal bulan Februari 2025 temuan kasus kembali terjadi, meskipun tidak seperti sebelum dilakukan penutupan. 

“Kita masih menunggu hasil rapat dari DP4, untuk koordinasi terkait keputusannya,” tambah dia.

Lebih lanjut, ia mengaku menerima banyak keluhan langsung dari peternak, pedagang, dan paguyuban pasar terkait kepastian pembukaan dua pasar hewan tersebut. 

“Paguyuban inginnya segera beraktifitas kembali. disitu kan ada pedagang-pedagang harian, baik alat pertanian, ada pedagang souvenir aksesoris. dengan ditutupnya pasar Hewan (untuk perdagangan Sapi) kan pendapatan mereka menurun,” ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengaku lebih suka pasar tersebut dibuka, karena dapat memutar roda perekonomian kerakyatan di dua Pasar Hewan tersebut. 

“Kembali lagi, ada pertimbangan lain. Bila Pasar tersebut dilaksanakan dibuka dan berakibat lebih buruk penyebaran PMK semakin meluas, maka akan lebih merugikan, lebih baik ditutup dulu,” kata dia. (cak/Mantranews.id)

Exit mobile version