SALATIGA, Mantranews.id – Program CKG atau Cek Kesehatan Gratis di Kota Salatiga masih sepi peminat. Sejak dibuka pada Senin (10/2), warga yang memanfaatkan pelayanan tersebut terhitung masih sedikit.
Seperti yang terjadi di Puskesmas Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo. Di mana sejak Senin (10/2) hingga Rabu (12/2) tercatat baru ada enam warga yang menggunakan layanan ini.
“Sejak awal dibuka pada Senin (10/2) lalu hingga Rabu (12/2), tercatat baru ada enam orang warga yang memanfaatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis. Rata-rata per hari hanya ada 2 warga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis,” kata petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Sidorejo Lor, Roro Arum, Kamis (13/2).
Guna meningkatkan animo warga untuk memanfaatkan program tersebut, Puskesmas Sidorejo Lor menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung, melalui media sosial, hingga menggerakkan kader kesehatan di kecamatan dan kelurahan.
“Hasilnya sudah banyak warga yang tanya soal pendaftarannya gimana, bagaimana tindakannya, pakai aplikasi atau pakai WhatsApp,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan, untuk mendapatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, warga bisa mendaftarkan diri lewat aplikasi Satu Sehat Mobile atau melalui WhatsApp Kementerian Kesehatan pada nomor 0811-1050-0567. Selain itu, bagi warga pedesaan bisa juga langsung ke puskesmas terdekat.
“Pemeriksaannya seperti pemeriksaan umum, ada cek gula darah, tinggi badan, telinga, mata, itu untuk dewasa dan lansia. Kemudian ada juga untuk anak-anak yang pengecekan berbeda dari dewasa dan lansia,” jelas Roro Arum.
Menurutnya, program cek kesehatan gratis ini, bisa dinikmati warga luar daerah yang kebetulan sedang bersekolah ataupun bekerja di Salatiga.
“Program ini tidak terbatas harus warga yang berdomisili di dekat puskesmas di Salatiga,” pungkasnya. Di sisi lain, program CKG di Kabupaten Kendal juga masih sepi peminat.
Kabid Pelayanan Kesehatan pda Dinkes Kendal Anita Dianawati menungkap, sepinya peminat ini dilandasi kurangnya sosialisasi.
“Sudah 16 puskesmas yang melakukan pemeriksaan karena masyarakat sudah hadir. Dan sisanya kemungkinan belum tersosialisasikan,” tutur Anita, Rabu (12/2). (Angga Rosa | Arvian Maulana | Mantranews.id)