Berita

Bupati Demak Eisti’anah:  Festival Megenagan Wujud Nguri-uri Budaya

Bupati Demak Eisti’anah memukul bedug sebagai tanda dibukanya Festival Megengan, Jumat (28/2). (M. Burhanuddin A. | Mantranews.id)

DEMAK, Mantranews.id – Usai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Bupati Demak Eisti’anah langsung menghadiri Festival Megengan, belum lama ini. Festival ini merupakan agenda tahunan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Dalam kesempatannya, Eisti’anah menuturkan bahwa megengan menjadi upaya untuk nguri-uri budaya agar tetap eksis.

 “Tradisi ini tujuannya adalah nguri-uri kebudayaan di Kabupaten Demak dan tentunya kita sebagai generasi penurus selalu ingin menunjukkan kebudayaan ini kepada generasi penerus kita sehingga tidak lekang hilang dimakan waktu,” kata Bupati Eisti’anah.

Selain itu, Festival Megengan juga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya para penjual kuliner seperti sate kiong.

“Kalau kita tidak memperingati, mungkin sate kiong akan hilang. Sehingga kita dari Pemkab Demak akan terus menjaga festival megengan,” ucapnya. 

Ia pun mengingatkan masyarakat yang hadir di festival itu agar membuang sampah di tempatnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Demak Endah Cahya Rini menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Festival tersebut, katanya, juga sebagai rangkaian dalam menyambut Hari Jadi Demak ke-522 yang jatuh pada 28 Maret 2025. 

“Dengan ini, semoga nantinya Demak akan menjadi lebih baik lagi,” harap dia. 

Endah menerangkan, dalam Festival Megengan kali ini pihaknya memunculkan sate kiong sebagai ikon kuliner Kota Wali.

 “Kami melakukan sentuhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita adakan sate kiong yang baru kita tampilkan jadi ikon kali ini,” ujarnya. 

Antusias masyarakat Demak sangat luar biasa dengan datang langsung untuk menyaksikan acara yang digelar setiap tahun sekali itu. (M. Burhanuddin A. | Mantranews.id)