Berita Pemerintahan

Gabah Tak Terserap Maksimal dari Petani, Mentan Andi Amran: Saya Kecewa dengan Bulog!

Andi Amran

JAKARTA, Mantranews.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima keluhan para petani, karena Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak maksimal menyerap gabah petani saat panen raya.

Amran mengaku kecewa atas kinerja Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Kalsel karena tidak bekerja maksimal menyerap gabah, yang mengakibatkan petani menjualnya di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

“Saya kecewa dengan Bulog Kalsel, petani menunggu kepastian harga di sawah, tapi Bulog malah menunggu di gudang. Ini tidak bisa dibiarkan, harus ada perbaikan sistem. Kalau ada yang tidak mau bekerja untuk rakyat, lebih baik minggir,” kata Amran, Rabu (19/3).

Diketahui, Amran sebelumnya melakukan kunjungan kerja menghadiri panen raya petani di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalsel pada Selasa (18/3).

Amran menyoroti keluhan petani di Tanah Laut yang mengungkapkan saat ini gabah petani terpaksa dijual ke tengkulak dengan harga di bawah HPP, yaitu Rp5.300 hingga Rp5.600 per kilogram. Padahal, seharusnya HPP Rp6.500 per kilogram.

Hal ini terjadi karena Bulog Kalsel dinilai kurang responsif dan sulit dihubungi ketika petani membutuhkan kepastian penyerapan.

Petani menyebutkan Bulog susah sekali dihubungi dan jarang turun ke lapangan. Keluhan serupa juga datang dari petani lain di Tanah Laut dan sekitarnya. Ada petani yang mengaku memiliki 151 karung gabah, tetapi belum ada kepastian kapan Bulog akan membelinya sehingga menyimpan gabah di rumahnya.

Selain itu, sejumlah petani mengeluhkan Bulog Kalsel memberikan persyaratan yang terlalu ketat, seperti mewajibkan menjual gabah harus dalam kondisi kering, sehingga semakin menyulitkan petani​. Bahkan, petani juga mengeluhkan pembayaran dari Bulog Kalsel yang sering terlambat hingga satu minggu, menyebabkan petani kesulitan memutarkan modal. (ant/Mantranews.id)