KAB. SEMARANG, Mantranews.id – Harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Kabupaten Semarang makin pedas. Dari yang awalnya Rp 50 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 100 ribu per kg.
Seorang pedagang sembako di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kartinah mengakui bahwa harga cabai favorit masyarakat itu naik signifikan.
“Sebelumnya harganya Rp 50 ribu, lalu naik lagi jadi Rp 55 ribu untuk per kilonya. Terus tiba-tiba naik lagi dari sananya saya beli itu Rp 75 ribu, dan sekarang Rp 100 ribu per kilogram untuk harga rawit merah ini,” bebernya, Senin (3/3).
Menurutnya, kenaikan ini dipicu kurangnya pasokan cabai dari para petani yang dipengaruhi oleh cuaca yang terus hujan.
Hal ini dibenarkan oleh petani cabai di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Anthony Cahyono (45).
“Banyak yang rusak tanaman cabainya, jadi gagal panen ini jadi alasan utama kenaikan harga cabai akhir-akhir ini. Apalagi ini awal-awal bulan puasa, permintaan pasar pasti tinggi, jadi tidak heran kalau harganya mahal sekali sekarang ini,” terangnya.
Ia mengungkap kenaikan harga ini telah terjadi sejak Rabu pekan lalu.
“Tadi pagi saja, kami di sini masih harus jual cabai-cabai hasil panen kami Rp 90 ribu per kilogram, dari sebelum-sebelumnya hanya Rp 40 ribu per kilonya,” ungkap dia.
Diungkapkannya, akibat cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang kerap merusak tanaman cabai. Sehingga panen petani berkurang, di mana biasanya dua petak lahan bisa panen 40-50 kg, kini hanya bisa 20-25 kg.
Sementara salah seorang warga, Aini Aila Sari (32) mengaku kewalahan dengan harga cabai rawit merah saat ini.
“Biasanya beli Rp 10 ribu sudah bisa dapat cukup banyak cabai rawit merah ini, sekarang, aduh mbak! Sangat sedikit sekali,” ungkap warga Kalongan, Ungaran Timur itu.
Mau tidak mau, lanjutnya, untuk mencukupi kebutuhan harian, ia harus membeli cabai Rp 20 ribu agar mendapat jumlah yang lebih banyak.
“Mahal sekali sekarang, jadi mau tidak mau harus beli Rp 20 ribu, baru bisa dapat lumayan banyak. Biasanya kalau beli Rp 10 ribu ini cukup untuk dua hari konsumsi, sekarang harus beli Rp 20 ribu, untuk dua hari konsumsi. Sangat berat sekali ya mbak,” tandasnya. (Hesty Imaniar | Mantranews.id)