Berita Lalu Lintas

Begini Kondisi Jalur Alternatif dari Salatiga ke Sragen, Pemudik Roda Dua Harus Tau!

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di jalan raya Tingkir (Salatiga) - Suruh (Kabupaten Semarang), baru-baru ini. (ANGGA ROSA/Mantranews.id) 

SALATIGA, Mantranews.id – Jalur Salatiga-Gemolong-Sragen bisa jadi alternatif bagi pemudik roda dua yang ingin menuju ke Kabupaten Stagen.

Hanya saja, harus waspada dan berhati-hati, sebab ada sejumlah tikungan tajam yang tidak ada rambu-rambunya. 

Pemudik juga harus memperhatikan kondisi fisik. Apabila lelah dan mengantuk, jangan memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan karena ada beberapa titik rawan kecelakaan disepanjang jalan alternatif Salatiga – Sragen. Carilah tempat yang nyaman untuk beristirahat sejenak. 

Meski dalam kondisi fit, pemudik tetap harus berhati-hati. Terlebih saat malam hari, karena banyak persimpangan jalan menuju perkampungan penduduk. 

Di sisi lain, sepanjang jalan mulai Tingkir hingga Karanggede, Kabupaten Boyolali juga terdapat sejumlah tempat berjualan yang berada di tepi jalan. Aktivitas perdagangannya cukup ramai dan mengganggu arus lalulintas. 

Dari pantauan Mantranews.id, Sabtu (29/3/2025) mulai dari pertigaan Tingkir, Salatiga hingga daerah perbatasan wilayah Kabupaten Semarang dengan Karanggede, Boyolali, banyak terdapat tikungan tajam dan jalan menurun. 

“Jalur alternatif Salatiga – Sragen menjadi jalur pilihan bagi masyarakat dan pemudik yang hendak menuju Sragen atau kota lain. Jika kondisinya gelap saat malam hari maka akan membahayakan keselamatan pengguna jalan,” kata Agung (44), warga Suruh, Kabupaten Semarang. 

Dia berharap pemerintah segera menambah lampu penerangan jalan dan rambu lalulintas disepanjang jalur alternatif Salatiga – Sragen. Sebab sudah banyak kejadian kecelakaan yang disebabkan pengendara kendaraan bermotor tidak hafal medan jalan.

“Banyak motor dan mobil yang sering ke luar jalur saat melintasi tikungan tajam. Itu terjadi karena pengemudinya tidak tahu kalau tikungannya sangat tajam. Ini sangat membahayakan pengguna jalan,” ucapnya.

Hal senada dikemukakan seorang pengguna jalan, Catur (45). Menurut dia, setiap tahun jalan Salatiga – Sragen menjadi jalur alternatif mudik. Mulai H – 7 hingga arus balik lebaran, arus lalulintasnya ramai.

“Sayangnya kondisi jalannya kurang lampu penerangan jalan,” katanya.

Maka dari itu, pemudik yang memilih melalui jalan alternatif itu hendaknya untuk ekstra hati-hati. Periksa kondisi mobil secara berkala utamanya tekanan udara roda. Karena kondisi jalan bergelombang dan banyak tikungan tajam.

“Tekanan udara roda kurang, bisa berakibat fatal,” pungkasnya. (Angga Rosa | Mantranews.id)