Berita Infrastruktur Pemerintahan

Proyek Jembatan Bailey Pekalongan Ditarget Rampung Pekan Ini

Seorang pekerja sedang fokus memasang kerangka pada Jembatan Bailey di Desa Tembelan, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (11/3). (Fahri Akbar | Mantranews.id)

PEKALONGAN, Mantranews.id – Mobilitas warga Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan akan segera pulih. Seiring pembangunan Jembatan Bailey di Desa Tembelan, Petungkriyono rampung sebentar lagi.

Kini, pembangunan jembatan itu telah mencapai 90 persen. Menyisakan tahap pemasangan dek. Targetnya pekan ini akan rampung.

Bhabinkamtibmas Polsek Petungkriyono Aipda Tarmanto menyambut baik progres pembangunan jembatan yang jadi akses utama warga setempat.

“Kami sangat senang dengan pembangunan ini. Semoga cepat selesai karena sangat berpengaruh terhadap pekerjaan dan perekonomian warga,” ujarnya, Selasa (11/3). 

Tarmanto menjelaskan bahwa jembatan ini menjadi akses vital bagi warga, setelah jembatan lama rusak parah akibat banjir bandang pada 20 Januari 2025. 

“Selama hampir dua bulan, warga terpaksa menempuh jalur alternatif melalui Wanayasa (Kabupaten Purwakarta), Kalibening (Kabupaten Banjarnegara), dan (Desa) Paninggaran untuk menuju Pasar Doro, yang memperpanjang waktu perjalanan hingga lebih dari tiga jam serta meningkatkan biaya transportasi,” tambahnya. 

Sementara, Mustofa, staf teknis Balai Pengujian dan Peralatan (B2P) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan bahwa cuaca menjadi salah satu faktor yang menentukan cepat lambatnya penyelesaian proyek ini.

 “Dari sisi teknis, jembatan ini bisa selesai dalam dua hari lagi, atau tiga hari jika hujan turun,” kata Mustofa.

A SISA
Nampak proyek Jembatan Bailey di Desa Tembelan, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan yang hampir selesai. (Fahri Akbar | Mantranews.id)

Namun meski pembangunan hampir rampung, ia mengungkap bahwa proyek ini menghadapi tantangan teknis, salah satunya karena spesifikasi jembatan ini sebenarnya diperuntukkan bagi jembatan nasional.

Selain itu, kondisi tanah yang basah dan mengandung minyak juga memerlukan perhatian khusus dalam perawatan jangka panjang.

Kendati begitu, ia berharap dengan selesainya Jembatan Bailey, mobilitas warga setempat bisa pulih kembali.

“Jembatan ini dibangun dengan standar nasional dan provinsi, sehingga lebih besar dibandingkan jalan desa biasa. Dengan selesainya proyek ini, diharapkan mobilitas warga kembali normal, memudahkan akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Petungkriyono,” pungkasnya. (Fahri Akbar | Mantranews.id)