BLORA, Mantranews.id – Meskipun hasil rapor literasi Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan perkembangan positif, tantangan untuk membangun budaya membaca di kalangan pelajar masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Nuril Huda menegaskan perlunya strategi dari sekolah untuk mendorong minat baca siswa, yakni dimulai sejak usia dini melalui penguatan peran perpustakaan sekolah.
“Kita hijau di rapor literasi, tapi tetap harus ditingkatkan,” ujar Nuril Huda di Blora, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Nuril menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Blora telah berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) melalui program wisata literasi. Program ini merupakan inisiatif untuk menarik minat baca anak-anak terhadap buku.
“Dengan membaca, kekuatan anak lebih kuat dibanding hanya mendengar,” ucapnya.
Ia juga menyatakan bahwa pendekatan berpikir komputasi dan sistematis perlu diajarkan sejak usia dini, meskipun anak-anak PAUD belum dituntut untuk bisa membaca.
Salah satu tantangan utama, kata Nuril, adalah fasilitas perpustakaan sekolah. Nuril menyebut hampir 90 persen sekolah sudah memiliki perpustakaan, namun koleksi bukunya masih terbatas.
Oleh karena itu, ia mendorong pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menambah koleksi buku di perpustakaan sekolah. “Kita dorong, bagaimana caranya agar perpustakaan sekolah menarik bagi anak-anak. Itu yang perlu dipikirkan,” tegasnya. (AFI – Mantranews.id)
