Berita Ekonomi Pemerintahan

Wali Kota Semarang Agustina Siapkan Win-Win Solution untuk Konflik PKL dengan KIW

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti bersama para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang. (Anta | Mantranews.id)

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti bersama para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang. (Anta | Mantranews.id)

SEMARANG, Mantranews.idWali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti akan mencarikan solusi saling untung atau win-win solution untuk masalah penggusuran para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang keliling yang kerap mangkal di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW).

Seperti diketahui bahwa mereka tidak boleh lagi berjualan di area itu.

Sebagai langkah awal, ia akan memborong dagangan para pedagang yang sudah tidak bisa berjualan di KIW. Sambil menunggu negosiasi dan komunikasi dengan KIW.

“Kita petakan masalah. Tapi dari masalah itu kita harus memberi relaksasi kontribusi dan solusi masalah mereka,” tutur Agustin usai menerima audiensi dengan PKL KIW, di Lantai 8 Gedung Moch. Ichsan, Balai Kota Semarang, Rabu (5/3).

Dia pun menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang hanya berwenang menangani PKL. Sementara dalam masalah PKL dengan KIW ini, ia akan menginstruksikan Lurah, Camat, hingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang untuk berkomunikasi dengan KIW.

“Namun dalam masa itu tidak bisa selesai satu dua hari. Pasti lama karena itu kawasan yang punya ketentuan tertentu,” katanya.

Meski demikian, persoalan pedagang tidak bisa berjualan menjadi hal yang penting untuk segera dicari solusinya sehingga meminta pedagang tetap menyiapkan dagangan.

Nantinya, Pemkot Semarang akan membeli dagangan mereka sebanyak 40 porsi setiap pedagang.

“Tapi bagi saya yang urgent hari ini mereka tidak bisa jualan. Jadi, saya minta mereka tetap memasak, jualan, lalu saya beli, pemkot yang beli,” ucap dia. 

Makanan tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. kegiatan ini bertepatan di bulan Ramadhan.

 “Kan ini bulan Ramadhan, waktunya berbagi. Ini ada nasi bungkus, nasi rames, karena dijual di kawasan, pasti rasanya enak juga. Lalu, kita bagikan. Ini solusi sementara dari kami karena kawan-kawan PKL tidak bisa jualan sampai berapa hari belum tahu,” pungkasnya. (Syahril Muadz | Mantranews.id)

Exit mobile version