DEMAK, Mantranews.id – Jadi langganan banjir, warga Desa/Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak meminta pemerintah membangunkan bendungan dan meninggikan tanggul.
Seperti diketahui baha Sayung menjadi wilayah yang kerap dilanda banjir. Bencana tahunan ini diduga dipicu antaran pembuangan air yang tidak maksimal. Sehingga ketika hujan deras mengguyur, air tidak bisa mengalir dan menyebabkan genangan.
Selain itu genangan juga diperparah dengan adanya rob atau naiknya air laut ke permukaan.
Ketika genangan terjadi, sebagian rumah warga terendam air dengan ketinggian kisaran 10-20 sentimeter. Warga pun terpaksa membuat perahu dengan bahan seadanya untuk dijadikan akses menyeberangi jalan perkampungan yang terendam banjir.
Warga setempat, Muhammad Tamam mengungkapkan, bahwa Desa Sayung sudah menjadi langganan banjir setiap tahunya.
Ia pun menyadari bahwa desanya berada di daerah cekungan. Sehingga ketika hujan deras maka air potensi akan menggenang.
“Mulai Desember 2024 lalu, kondisinya (genangan air) naik, ya kadang surut terus naik lagi, seperti itu. Ini sudah tahunan atau setiap tahun terjadi, sudah langganan,” kata Tamam di Demak, baru-baru ini.
Untuk menjalani aktivitas sehari-hari, katanya, warga pun dipaksa untuk terbiasa dengan kondisi yang memprihatinkan ini.
“Jadi untuk memasak, kompor dibikin tinggi, kasur dikasih dipan yang tinggi. Jadi untuk menanggulangi banjir ini seperti itu,” beber dia.
Selain itu, sejumlah warga juga mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal pada kaki akibat terendam genangan dengan air yang kotor dan tak segera surut.
“Warga mengeluhkan dengan kondisi seperti ini, terutama pada kaki setiap hari kena air,” ucapnya.
Tamam pun berharap ada solusi terbaik dari pemerintah desa setempat maupun pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan banjir ini.
Menurutnya, perlu adanya peninggian tanggul dan pembangunan bendungan baru di wilayah tersebut. Selain itu, juga perlu penambahan pompa untuk memaksimalkan penyedotan genangan air.
“Saat ini ‘kan memang ada tanggul, tapi kurang maksimal. Masih ada lubang air yang masuk dari desa lain ke desa ini,“ tutur Tamam.
Ia juga mengaku, warga setempat sempat menggelar aksi di balai desa untuk menuntut pemerintah desa (pemdes) segera mengatasi banjir yang terjadi di Desa Sayung, Kecamatan Sayung itu.
“Warga sini demo ke kelurahan untuk meminta pemdes untuk mencarikan solusi untuk menanggulangi banjir di desa ini agar tidak terus terjadi di setiap tahunya,” tandasnya. (M. Burhanudin A. | Mantranews.id)