PATI, Mantranews.id – Aktivis Yayak Gundul mendukung aksi puluhan warga Kecamatan Sukolilo yang mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (28/4/2025) menuntut penutupan tambang galian C ilegal.
Apabila aktivitas pertambangan di Pati bagian selatan seperti di Kayen hingga Sukolilo berdampak negatif, seharusnya pemerintah diminta untuk segera menutup. Lain halnya jika keberadaan tambang tersebut memang sangat dibutuhkan untuk keperluan bahan bangunan, Yayak meminta ada ketegasan dari Pemkab Pati untuk dibuatkan peraturan yang tegas.
Peraturan yang tegas melalui izin diyakini Yayak bisa saling menguntungkan masyarakat dengan pemerintah. Pasalnya, pajak dari aktivitas tambang bisa digunakan untuk pembangunan di segala bidang bagi masyarakat khususnya di Pati bagian selatan.
Lain halnya dengan kondisi saat ini yang dinilai Yayak sangat merugikan masyarakat dan hanya segelintir oknum saja yang menikmati hasil dari aktivitas pertambangan.
“Tambang ini ‘kan sudah bertahun-tahun, seharusnya Pemkab ini membuka mata. Apakah tambang itu baik untuk Pati? Kenapa pemerintah seolah-olah tidak tahu, sangat disayangkan. Kalau memang itu diperlukan untuk pembangunan Pati, langsung kasih izin. ‘Kan bisa dapat pajak, itu ‘kan menguntungkan pajaknya untuk membangun Pati. Kalau diizinkan lalu bayar pajak ‘kan mereka bisa dilindungi. Masyarakat harus bersatu membangun Pati, pemerintah menarik pajak, masyarakat yang bayar pajak. Itu namanya kebijaksanaan lokal,” kata Yayak di Pati, Jawa Tengah, Selasa (29/4).
Soal munculnya wacana pabrik semen, Yayak menyebut akan lebih baik ketimbang hanya ditambang tanpa menyejahterakan masyarakat sekitar.
Jika ada pabrik semen berdiri di Pati bagian selatan, Yayak yakin akan mampu membawa kesejahteraan. Mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal hingga tumbuhnya sektor UMKM dan ekonomi melalui dana CSR dari perusahaan.
“Masyarakat tidak salah, tetapi pemerintah yang harus sadar. Di mana kabupaten ada pabrik semen itu masyarakatnya sadar tidak? Jangan bicara soal dampak lingkungan dan lainnya, itu urusan pemerintahan. Pemerintah harus mampu meyakinkan rakyat bahwa dengan adanya pabrik semen bisa menyejahterakan,” tegasnya.
Maka dari itu, Yayak meminta agar pemerintah bisa lebih bijak dalam membuat regulasi soal tambang. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)