Berita Hukum Kriminal

Tersangka Insiden Jatuhnya Crane Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Belum Ditetapkan

Kasat Reskrim Polres Blora: AKP Selamet. (Eko Wicaksono | Mantranews.id)

BLORA, Mantranews.id – Sejak dua bulan pascainsiden maut jatuhnya crane pembangunan RS PKU Muhammadiyah di Kabupaten Blora, hingga kini tersangka kasus itu belum ditetapkan. Bahkan pihak kepolisian belum menarik kesimpulan atas insiden nahas itu.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blora AKP Selamet menuturkan, hingga saat ini kasus itu masih dalam proses memintai keterangan dari keluarga pekerja proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora yang menjadi korban.

“(Penetapan tersangka) belum Pak, masih periksa keluarga korban yang meninggal dan yang luka. Karena minggu ini baru bisa dimintai keterangan,” ujar AKP Selamet, Rabu (9/4).

Selanjutnya terkait hasil laboratorium forensik (Labfor) Polda Jateng, AKP Selamet mengaku sudah mendapatkannya, namun hanya untuk kebutuhan penyidikan lebih lanjut.

“(Hasil Labfor) Sudah jadi dan hanya untuk konsumsi penyidikan Pak,” kata dia.

Hingga saat ini, tambah AKP Selamet, sudah ada 15 orang yang dimintai keterangan. Pihak-pihak yang dimintai keterangan mencangkup pekerja proyek atau saksi mata, dan dinas-dinas terkait.

Sebagai informasi tambahan, Insiden maut pada proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora itu bermula pada niat awal untuk mengantarkan para pekerja naik ke lantai lima pembangunan. Namun naas alat crane yang digunakan menjatuhkan 13 pekerja dari ketinggian 12 meter

Atas insiden itu lima nyawa pekerja melayang, tiga korban meregang nyawa di lokasi kejadian, dan dua lainnya saat melakukan perawatan. Sehingga, saat ini hanya tersisa delapan korban yang masih menjalani perawatan dari rumah atau Homecare. (Eko Wicaksono | Mantranews.id)