Berita PERTANIAN

Kebutuhan Pangan Warga Salatiga Masih Ditopang Daerah Lain, Ini Penyebabnya!

Salah seorang pekerja penggilingan padi di daerah Pulutan, Sidorejo, Salatiga saat mengeringkan gabah, belum lama ini. (Angga Rosa | Mantranews.id)

SALATIGA, Mantranews.id – Kebutuhan pangan masyarakat Kota Salatiga masih ditopang daerah lain lantaran produksi komoditas pangan yang terbatas. Hal ini dipicu sempitnya luas lahan pertanian.

Sebagai informasi, luas lahan pertanian tanaman pangan di Salatiga 514,75 hektare (ha), terdiri dari lahan sawah, lahan kering, dan lainnya.

Sedangkan luas panen komoditas padi hanya 925 hektare dengan produksi sebanyak 5.817,2 ton gabah kering giling.

“Untuk produksi gabah kering giling (padi) sebanyak 5.817,2 ton; jagung pipil kering 261,8 ton; ubi kayu 1.304 ton; ubi jalar 293,5 ton. Meski demikian, kebutuhan pangan masyarakat di Salatiga tercukupi karena ditopang daerah lain,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henni Mulyani, Kamis (24/4/2025). 

Guna mempertahankan luas lahan pertanian dan meningkatkan kuantitas produksi pangan, sambungnya, Dispangtan telah melakukan berbagai langkah dan upaya. Antara lain, membuat program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 279,32 ha dan LCP2B seluas 133,31 ha. 

Untuk menunjang program tersebut, Dispangtan akan memberikan insentif kepada petani seperti subsidi pupuk, bantuan alsintan, bantuan saprodi apabila nanti bisa tercapai kesepakatan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga dengan pemilik lahan. 

“Kami juga terus melakukan pengendalian tata ruang dan perizinan yang menyangkut potensi alih fungsi lahan sawah,” tandasnya. (Angga Rosa | Mantranews.id)