PATI, Mantranews.id – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Muslihan mengingatkan kepada para petani untuk tidak lagi menanam padi menjelang datangnya musim kemarau tahun 2025 ini.
Muslihan menilai areal persawahan di Kabupaten Pati khususnya di bagian selatan cukup ditanami dua kali dalam setahun. Sehingga setelah musim tanam kedua ini selesai antara bulan Mei-Juni, para petani diminta untuk beralih ke tanaman palawija seperti kacang-kacangan atau jagung yang tidak terlalu membutuhkan banyak air.
“Setiap tahun petani kita dihadapkan pada masalah kekeringan. Ini tentu sangat memukul perekonomian mereka. Kami berharap ada kesediaan air seperti sumur-sumur yang disediakan oleh pemerintah. Ini akan sangat membantu petani untuk tetap bisa mengairi sawah mereka meskipun musim kemarau datang,” ucap Muslihan di Pati, Jawa Tengah, Jumat (25/4/2025).
Ia berharap, pemerintah daerah dapat menyediakan infrastruktur pendukung ketersediaan air. Seperti pembangunan sumur-sumur air di titik-titik strategis lahan pertanian yang rawan kekeringan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air saat musim kemarau.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga siap mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan program kesediaan air ini. Ia berharap aspirasi masyarakat petani dapat segera direspons dan ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama.
Pemerintah Kabupaten Pati diminta segera mengambil langkah nyata untuk menjawab tantangan kekeringan yang mengancam para petani setiap tahunnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)