Berita PERTANIAN

Bupati Semarang Ngesti Nugraha Ajak Warga Jaga Kelestarian Alam

Seorang pengunjung di Sekolah Tani Milenial Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Citra Muda Kabupaten Semarang sedang memetik tomat ceri. (HESTY IMANIAR | Mantranews.id)

KAB. SEMARANG, Mantranews.id – Dalam acara Kirab Budaya peringatan Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, ditampilkan sejarah terjadinya banjir bandang di Sungai Kaligarang, Ungaran Barat. Di mana sedimentasi tinggi hingga penebangan kayu liar menjadi penyebabnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, salah satu upayanya dengan reboisasi.

“Kondisi di Kaligarang ini cukup unik, karena aktivitas yang dilakukan manusia di sekitar Kaligarang ini, membuat air di sana mudah meluap di saat musim hujan, tapi jika di musim kemarau, di sana itu bisa kekurangan air,” bebernya, Minggu (20/4/2024).

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengadakan program menanam pohon, utamanya buah-buahan.

Menurutnya, pohon buah tidak akan dipotong seenaknya oleh warga.

Selain di sekitaran Sungai Kaligarang, menanam pohon buah-buahan ini juga akan berkembang ke lokasi-lokasi lainnya. Misal di perkantoran atau di tempat-tempat terbuka publik, hingga ke kantor-kantor desa dan kelurahan,” sebut Ngesti.

Pemkab Semarang juga akan menanam pohon buah-buahan di pegunungan. Selain dapat melestarikan alam, juga bisa menjaga kelestarian sumber mata air.

“Terutama memang tanaman buah mangga, alpukat, dan lainnya, ini kita akan fokuskan di wilayah Kabupaten Semarang,” jelasnya.

Di sisi lain, sebelumnya, Pemkab Semarang juga akan menjadikan program pertanian organik menjadi program prioritas.

“Program prioritas pertanian organik ini bisa menyeluruh di semua jenis tanaman, baik padi, sayuran, dan buah-buahan di Kabupaten Semarang,” tutur Bupati Semarang Ngesti Nugraha.

Ngesti berharap melalui upaya ini dapat mendukung ketahanan pangan yang juga menjadi program pemerintah pusat.

“Sekaligus juga untuk meningkatkan mutu kesehatan dan kehidupan warga. Sehingga, pertanian organik ini bisa menyejahterakan semua lapisan, petani sejahtera karena harga jual bagus dan hasil panen melimpah, sementara warga bisa hidup sehat dan sejahtera karena komoditas pangan mereka semuanya dari hasil pertanian organik di Kabupaten Semarang,” tegas dia. (Hesty Imaniar | Mantranews.id)