PATI, Mantranews.id – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) lebih gencar menyosialisasikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada masyarakat. Pasalnya, berdasarkan informasi yang ia dapatkan saat inspeksi mendadak (sidak) di beberapa puskesmas, program cek kesehatan gratis di Kabupaten Pati belum berjalan maksimal. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang program cek kesehatan gratis.
“Memang kemarin dari sidak kami di sampling sementara di Puskesmas Juwana dan Winong, untuk terkait Cek Kesehatan Kratis (CKG) ini memang belum maksimal karena persentasenya masih jauh dari yang seharusnya,” ujarnya di Pati, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan bahwa tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas khususnya bidan harus terjun langsung ke masyarakat jemput bola melaksanakan program Cek Kesehatan Kratis (CKG).
Langkah itu perlu dilakukan, mengingat tidak semua masyarakat khususnya yang sudah berusia lanjut peduli dengan hari ulang tahunnya yang merupakan syarat untuk bisa mengikuti Cek Kesehatan Kratis (CKG).
“Segala hal dengan pendataan ini ‘kan kemudian dievaluasi. Kemarin kita memang memberikan saran dan sepertinya sudah dilakukan inovasi dalam proses Cek Kesehatan Kratis (CKG). Termasuk bidan jemput bola ke masyarakat untuk bisa Cek Kesehatan Kratis (CKG),” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap, tenaga kesehatan yang ada di Dinkes, puskesmas, maupun bidan berinovasi sesuai kondisi di lingkungan agar program Cek Kesehatan Kratis (CKG) di Kabupaten Pati berjalan optimal.
“Ini memang menyesuaikan. Karena masing-masing puskesmas punya kendala dan peluang untuk bisa mempercepat proses Cek Kesehatan Kratis (CKG),” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia menyampaikan bahwa program Cek Kesehatan Kratis (CKG) yang saat ini sudah berjalan mengalami sedikit hambatan.
“Cek kesehatan gratis masih berlangsung. Ini masih bagus cuma memang agak seret, tidak seperti vaksin Covid dulu ya, tetap jalan tapi jalannya pelan-pelan,” kata Aviani di Pati, baru-baru ini.
Aviani mengatakan. beberapa kendala yang dia temui yaitu, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang cek kesehatan gratis, masih ada masyarakat yang tidak memiliki smartphone, dan perasaan takut ketika mengetahui kondisi tubuhnya terdapat gangguan kesehatan.
“Kemudian mereka takut kalau dicek. Mereka takut kalau tahu apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini malah jadi kepikiran. Jane ora popo (seharusnya tidak apa-apa) malah kepikiran, ini ada ketakutan-ketakutan seperti itu. Padahal tujuan kita semakin dini mengetahui hal yang kurang pas dengan tubuh kita, semakin cepat kita bisa mengatasinya, pencegahan pasti lebih baik hasilnya daripada pengobatan,” tegasnya. (TYO – Mantranews.id)