SALATIGA, Mantranews.id – Pelaksanaan program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) di Kota Salatiga perlu kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji saat mengunjungi stand Integrasi Layanan Primer (ILP) dan stand-stand program Quick Win di Kampung KB Teguh Hati, Taman Tegalrejo Permai, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (20/4).
“Kerja sama dengan dengan BGN diperlukan untuk pembentukan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kota Salatiga sehingga layanan untuk anak-anak sekolah maupun ibu hamil, ibu menyusui dapat MBG (Makan Bergizi Gratis),” kata Wihaji
Wihaji menjelaskan, Quick Win adalah program cepat dari Kementerian untuk pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga.
Ada lima program dalam implementasi Quick Win. Pertama, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) adalah gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi sehat dan tidak stunting. Kedua, Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) merupakan tempat penitipan anak atau layanan sejenis yang memberikan pendampingan pengasuhan bagi pengasuh dan anak serta orang tua atau keluarga.
Ketiga, Lansia Berdaya (Sidaya) untuk memfasilitasi home care berbasis komunitas bagi usia lanjut yang tidak mendapat perawatan oleh anak.
Keempat, AI-Superapps merupakan layanan untuk gen-Z dan milenial agar mendapatkan akses edukasi dan pelayanan konsultasi. Kelima, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) merupakan program yang mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak serta keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Wihaji memuji Kota Salatiga atas implementasi Quick Win yang telah dilakukan.
“Saya cek di Salatiga tentang stunting, Alhamdulillah di sini oke. Kemudian cek lansia berdaya, tentang Taman Asuh Anak, cek program-program lain yang berkenaan dengan kementerian kita kondisinya baik-baik saja. Tinggal memang nanti pekerjaan rumah (PR)-nya yakni perlu kerja sama dengan BGN,” ujar Wihaji.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menyampaikan bahwa seluruh kelurahan di Kota Salatiga sudah terbentuk Kampung Keluarga Berkualitas sejak tahun 2023.
Tak hanya itu, kata dia, di tahun 2025 ini semua Kampung Keluarga Berkualitas sudah melakukan rebranding menjadi Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KKBRPPA).
“KKBRPPA merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam pembangunan kualitas penduduk dan pembangunan keluarga untuk menyukseskan implementasi program Quick Win dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,” kata Robby. (Angga Rosa | Mantranews.id)