GROBOGAN, Mantranews.id – Tenggelam di Sungai Sanggrahan, Kecamatan Brati sejak Senin (12/5/2025) pukul 12.00 WIB, Muhammad Nizam Kafi, anak laki-laki berusia 12 tahun warga Desa Sanggrahan, Desa Getasrejo, Kecamatan/Kabupaten Grobogan belum juga ditemukan.
Kejadian ini bermula ketika Nizam bersama enam rekannya bermain di sungai itu. Nahas, Nizam memilih untuk bermain di area tengah yang cukup dalam, sedangkan ia tak bisa berenang.
Meskipun tiga anak lain berusaha untuk menariknya ke daratan, upaya itu tetap tak membuahkan hasil.
Mereka lantas melapor ke warga dan informasi dilanjutkan ke Mapolsek Brati dan SAR BPBD Grobogan.
Tim gabungan dari Polsek Brati, Koramil Brati, SAR BPBD Grobogan melakukan penyisiran di lokasi sekitar anak tenggelam.
Namun sampai Senin (12/5/2025) pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan. Pencarian pun terus dilakukan.
”Jadi anak tenggelam berawal dari ada anak bermain di sungai dan salah satu terpeleset dan tenggelam. Saat ini masih dalam pencarian,” kata Muhammad, warga Brati.
Sementara itu, Kapolsek Brati AKP I Ketut Sudhiarta menyatakan, pihaknya masih melakukan pencarian korban di lokasi kejadian. Juga meminta keterangan dari enam anak temanya yang ikut bermain di sungai.
”Kami masih fokus pencarian anak tenggelam dan penyebab tenggelam masih dalam penyelidikan. Teman-teman korban sudah kami data dan dimintai keterangan,” terang dia.
“Saat itu, korban berada di tengah sungai dan tiba-tiba tenggelam. Tiga teman korban sempat mencoba menolong, namun upaya tersebut gagal,” kata dia Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahju Tri Darmawanto.
BPBD Grobogan yang menerima laporan pada pukul 13.45 WIB langsung berkoordinasi dengan perangkat desa serta menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi.
Operasi pencarian melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas Pos Jepara, PMI, SAR FKAM, Ubaloka Pramuka Peduli, dan warga setempat.
“Hingga pukul 18.00 WIB korban belum ditemukan. Operasi SAR gabungan akan terus memantau dari atas sungai hingga malam. Jika belum ada hasil, pencarian akan dilanjutkan esok pagi,” lanjut Wahju.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus anak tenggelam di musim kemarau, di mana debit air sungai menurun namun arus bawah tetap berbahaya.
BPBD mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak, agar tidak bermain di area sungai tanpa pengawasan orang dewasa. (Ahmad Abror | Mantranews.id)