Berita Hukum

Bupati Pati Sudewo Mediasi Konflik Agraria Petani Pundenrejo dengan PT LPI

Mediasi

Bupati Pati Sudewo memediasi konflik agrarian antara petani Pundenrejo, Tayu dengan PT Laju Perdana Indah (LPI) Pabrik Gula (PG) Pakis Baru di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (28/5/2025).

PATI, Mantranews.id – Bupati Pati Sudewo memediasi konflik agrarian antara petani Pundenrejo, Tayu dengan PT Laju Perdana Indah (LPI) Pabrik Gula (PG) Pakis Baru di Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (28/5/2025). Dalam menengahi permasalahan ini, turut dihadirkan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dandim 0718/Pati, dan Kapolresta Pati sebagai Aparat Penegak Hukum (APH).

Hanya saja dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam itu, belum ditemukan titik temu terkait penyelesaian masalah konflik yang sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, petani maupun PT LPI sama-sama mengklaim kepemilikan hak atas tanah seluas 7,7 hektare.

Meskipun demikian, Bupati Pati Sudewo berharap nantinya akan ada penyelesaian masalah yang baik dengan mengacu pada undang-undang yang berlaku.

“Memang belum ada titik temu. Semoga ada titik temu kedua belah pihak. Itu adalah warga kami yang wajib kami lindungi sesuai dengan hukum karena negara kita berdasarkan undang-undang,” ujar Sudewo usai pertemuan.

Untuk mengantisipasi adanya tindak kekerasan kembali terjadi, Bupati Pati Sudewo telah meminta Kapolresta Pati bersama Dandim Pati untuk bersama-sama membantu menjaga kondusifitas.  

Bupati tidak ingin ada perusakan terhadap rumah petani seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Pasalnya jika kejadian itu kembali terulang, dinilai bakal mencoreng nama baik Kabupaten Pati.

“Semua ini berproses, kedua pihak sepakat untuk menjaga situasi kondisi jangan sampai di luar kontrol ada tindakan anarkis yang mengganggu Kabupaten Pati seolah-olah tidak kondusif. Tadi ada kesepakatan pihak LPI dan Gerakan Masyarakat Tani Pundenrejo (GERMAPUN) untuk sama-sama menjaga kondusifitas. Perusakan rumah tidak boleh terulang lagi, tidak boleh ada tindakan anarkis,” tegas Bupati.

Sementara itu Sarmin mewakili petani Pundenrejo berharap nantinya ada pihak keamanan yang berjaga di area sengketa.

“Jangan ada intimidasi, harus kondusif. Sekiranya mengganggu masyarakat harus ada pengamanan yang baik. Saat ini memang masih ada warga yang tinggal di sana, tapi ya ketakutan apalagi kalau orang asing,” kata Sarmin. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)

Exit mobile version