PATI, Mantranews.id – Seperti yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau di Kabupaten Pati selalu diiringi dengan krisis air bersih yang melanda puluhan desa.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati pun mengimbau masyarakat untuk mulai waspada karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Kepala BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah diperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi di bulan Agustus 2025.
Kendati demikian, Martinus tetap meminta masyarakat waspada krisis air bersih yang mungkin terjadi sebelum bulan Agustus.
“Puncak kemarau diperkirakan bulan Agustus. Tetapi di bulan Juni mungkin ada beberapa desa yang mulai kekurangan air. Seperti di Jaken, Pucakwangi, Jakenan, dan Winong,” ujarnya di Pati, Jawa Tengah, Sabtu (3/5/2025).
Sebagai bentuk antisipasi krisis air bersih, pihaknya meminta masyarakat untuk menyimpan air melalui sumur dalam dan dimanfaatkan ketika musim kemarau memuncak nantinya.
“Mumpung masih ada curah hujan, masyarakat bisa menyimpan air hujan untuk ditampung untuk kemudian digunakan pada musim kemarau. Kami sudah kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) membuat sumur dalam di Jakenan dan Tambakromo dengan tujuan dimanfaatkan saat musim kemarau,” ucapnya.
Pihaknya juga sudah melakukan antisipasi pada musim kemarau 2025, yakni dengan menambah armada mobil tangki guna membantu droping air bersih ke desa-desa yang kekurangan air nantinya.
Di samping itu, adanya armada ini juga akan digunakan untuk membantu Pemadam Kebakaran (Damkar) apabila terjadi bencana kebakaran ketika kemarau tiba.
“Kami sudah punya lima armada mobil tangki yang siap digunakan untuk bantuan droping air bersih dan membantu damkar,” sebutnya. (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)