Berita Peristiwa

Sepuluh Desa di Demak Terendam Banjir, Cek Daftarnya!

Sejumlah anak-anak bermain air di lingkungan rumahnya yang sedang digenangi banjir. (M. Burhan A | Mantranews.id)

Demak, Mantranews.id – Total 10 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Demak terencana banjir akibat luapan air sungai hingga jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Demak.

Ke-10 desa itu yakni Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, Gebangarum di Kecamatan Bonang; Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah; Desa Sayung dan Kalisari, Kecamatan Sayung; Desa Trimulyo dan Sidoharjo, Kecamatan Guntur; serta Desa Mintreng, Kecamatan Kebonagung. 

“Akibat adanya banjir yang melanda 10 desa tersebut sebanyak 2.903 Kartu Keluarga (KK) atau 11.662 jiwa terdampak. Selain itu (yang terdampak juga) 153 rumah warga tergenang, 2 perkantoran, 13 sekolah, lahan pertanian kurang lebih seluas 270 hektare (ha), 15 tempat ibadah, 1 pasar tradisional, 7 pemakaman umum dan 3 fasilitas kesehatan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Musyafak, Senin (19/5/2025).

aaaaaa

Disebutkannya, banjir di empat desa yang ada di Kecamatan Bonang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Tuntang yang ada di wilayah perbatasan Dukuh Pidodo dengan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang. 

“Tanggul Sungai Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Bonang jebol kurang lebih 10 meter. Kemudian akses menuju titik tanggul yang jebol dan akses jalan kampung tidak bisa di lewati di Desa Kembangan,” ujarnya.

Sementara banjir di Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi serta sistem drainase yang buruk. Sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.

“Untuk pengungsi di Masjid Kauman Ploso bersifat fluktuatif (hanya untuk istirahat malam hari dan pagi hari kembali beraktivitas, red.),” jelas dia. 

Begitu juga untuk banjir di Desa Sayung dan Kalisari juga dipicu adanya hujan deras dan sistem drainase buruk. 

“Wilayah Desa Sayung kondisi ketinggian air bervariasi kurang lebih 20-70 sentimeter (cm) yang disebabkan air hujan yang tidak bisa mengalir. Kemudian jalan utama Desa Kalisari – Genuk masih ada genangan kurang lebih 20-40 cm sejauh 1,5 kilometer dikarenakan saluran sudah penuh dan tidak bisa mengalir ke sungai,” beber Agus. 

Untuk mengatasi banjir ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak telah mengerahkan pompa di sejumlah titik untuk membantu proses percepatan penyurutan banjir yang ada di wilayah Kecamatan Sayung. 

Lalu terkait kebutuhan mendesak saat ini di antaranya pompa air, pembuatan sabuk desa, air minum, logistik, obat-obatan, perlengkapan bayi, selimut, hingga normalisasi aliran sungai dan drainase. (M. Burhan | Mantranews.id)