KLATEN, Mantranews.id – Kasus perundungan diduga menimpa seorang siswa SMPN 02 Gedangsari bernama Fajar Syaputra (14) asal Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Akibatnya, Fajar meninggal dunia di RS Bahas Waras usai dikeroyok oleh sejumlah rekannya setelah bermain futsal pada 7 Mei 2025 lalu.
Tak terima anak semata wayangnya tewas dengan cara mengenaskan, Yeni ibu korban menuntut keadilan agar para pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Saya sebagai ibu kandungnya Fajar mengutuk keras tindakan yang sangat tidak manusiawi ini. Terus terang saya tidak terima anak saya satu-satunya dianiaya sampai meninggal dengan cara biadab. Anak saya itu orangnya anteng tidak neko-neko dan pendiam,” kata Yeni, Selasa (20/5/2025).
Yeni meminta semua pihak yang terlibat harus bertanggungjawab, termasuk pihak sekolah. Ia juga mendorong aparat penegak hukum bertindak tegas agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Sementara itu, menurut keterangan saksi, Rido (teman korban) mengungkapkan bahwa sebelum terjadi penganiayaan diduga sudah direncanakan oleh teman korban lainnya berinisial RAS.
“Memang saya yang mengantar Fajar, di lokasi sudah ada teman-teman yang menunggu, RAS berkumpul juga ada di situ bahkan ada yang mengambil video,” ucap Rido.
Rido menjelaskan bahwa RAS telah memukul kepala Fajar dan menendang korban sampai tersungkur hingga mengerang kesakitan. Tak kuat menahan sakit, korban sempat dilarikan ke RSUD Bagas Waras Klaten dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Klaten. Polsek Wedi juga telah menerima laporan dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (ARIF FEBRIYANTO – Mantranews.id)