Semarang, Mantranews.id – Sebanyak 24 titik wilayah di Jawa Tengah saat ini masih menghadapi kendala serius dalam akses pendidikan menengah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah mencatat, puluhan lokasi ini sama sekali belum memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik negeri maupun swasta.
Akibatnya, Calon Murid Baru (CMB) dari daerah-daerah tersebut terpaksa harus berjuang lebih keras untuk bisa sekolah. Mereka harus mendaftar ke sekolah terdekat melalui jalur domisili khusus dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
“Blank spot-nya yang tidak memiliki SMA/SMK baik negeri maupun swasta ada 24 titik. Termasuk salah satunya di Kemalang, Klaten. Kalau Kemalang bisa segera dibangun, berarti nanti berkurang jadi 23 titik,” ungkap Kasubag Program Disdikbud Jateng, Roberto Agung Nugroho, di Semarang, baru-baru ini.
Wilayah “blank spot” ini tersebar di beberapa kabupaten seperti Klaten, Wonogiri, Pemalang, Pati, dan daerah lainnya.
Untuk memastikan hak pendidikan warga tetap terpenuhi, Disdikbud Jateng telah menyediakan kuota khusus sebesar 33 persen pada jalur domisili bagi siswa dari daerah-daerah ini.
Pembangunan Sekolah Baru Jadi Solusi Jangka Panjang
Roberto menjelaskan, solusi jangka panjang untuk masalah ini adalah pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Untuk itu, Disdikbud Jateng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk segera melakukan pengadaan lahan sebagai langkah awal.
“Pendirian USB itu adalah kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota. Kami berharap kabupaten bisa mendukung dengan menyiapkan lahannya. Nantinya pembangunan sekolah akan dilakukan oleh provinsi melalui perjanjian kerja sama,” jelasnya.
Meski SMA/SMK negeri berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Roberto menegaskan bahwa penyediaan layanan pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
“Kami mengimbau pemerintah daerah untuk turun tangan mengatasi permasalahan blank spot ini demi pemerataan akses pendidikan yang berkeadilan bagi semua warga,” pungkas Roberto. (Lingkar Media Group Network)